Indonesia merupakan salah satu negara pengguna motor terbanyak di dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, kendaraan pribadi berupa sepeda motor jumlahnya menyentuh 125 juta unit dari total tercatat 148 juta jumlah kendaraan di Indonesia. Tak perlu hitung-hitungan, kita semua sudah tahu dan sadar bahwasanya konsumsi bahan bakar akanlah sangat besar. Kita juga tidak bisa menutup mata akan fakta sebagian besar bahan bakar masihlah dari minyak bumi yang pasti akan habis. Tak berhenti di situ, emisi yang ditimbulkan, juga tak kalah mengancam.
Peka akan hal tersebut, Tim CIMENG yang berisikan 3 orang mahasiswa dari Fakultas Teknik menggagas suatu inovasi bernama HyRine untuk mengatasi masalah tersebut. HyRine merupakan sebuah inovasi produksi green hidrogen sebagai alternatif bahan bakar transportasi dengan menggunakan air laut sebagai bahan baku serta memanfaatkan kombinasi dari energi terbarukan sebagai sumber energi. Selain itu, HyRine menawarkan sistem penyimpanan hidrogen yang lebih efisien dan aman, yaitu dengan mengkonversinya menjadi senyawa lain. Mula-mula air laut dilakukan pre-treatment untuk mengurangi kandungan mineral yang tinggi, kemudian dielektrolisis untuk menghasilkan gas hidrogen.
Hasil samping dari proses ini adalah gas oksigen dan mineral garam seperti NaCl yang memiliki nilai jual. Gas hidrogen yang dihasilkan dikonversi menjadi suatu senyawa berbentuk liquid bertekanan rendah sehingga lebih aman untuk disimpan ataupun didistribusikan serta hemat energi. Tahap pelepasan gas hidrogen dari bentuk senyawa liquid tadi hanya perlu dipanaskan saja di dalam mesin, maka gas hidrogen akan terbentuk kembali. Adapun keunggulan dari teknologi ini adalah efisiensi konversi, memiliki kemurnian hidrogen yang tinggi, serta secara ekonomi layak untuk diimplementasikan, menjadikannya solusi berkelanjutan untuk mendukung transisi energi bersih.
Ide yang ciamik dan cemerlang ini mereka lombakan pada gelaran Essay Competition by LPEM FEB UI & Toyota Indonesia, Universitas Indonesia. Hasilnya? Pada 31 Oktober 2024 kemarin, Syakhis dkk. dinyatakan sebagai Juara Pertamanya.
Inovasi ini juga merupakan bagian dari kontribusi mereka untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs poin ke-7, terkait dengan Affordable and Clean Energy dan poin ke-13 terkait dengan Climate Action. (Muhammad Syakhis Qomaruddin, Disunting oleh Humas FT: Taufik Rosyidi)
Peracik HyRine:
- Danu Ari Wibowo (Teknik Mesin, 2022); Instagram: @danuarwi_
- Farras Maula Audina (Teknik Industri, 2022); Instagram: @farrasmaula
- Muhammad Syakhis Qomaruddin (Teknik Kimia, 2023); Instagram @m.syakhis22