Sabtu, 22 Juni 2024 Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Abdul Halim Iskandar meresmikan taman aglonema yang berada di Puri Mataram Sleman, Yogyakarta. Fakultas Teknik UGM turut berkontribusi pada pengembangan taman ini.
Tim pengabdian masyarakat FT UGM pernah melakukan kajian wisata tanaman hias kampung Flory di Puri Mataram pada tahun 2023. Desain ulang tim FT UGM berfokus pada elemen utama modul aglonema, atap greenhouse, bangsal aglonema, dan showroom aglonema.
“FT UGM berkontribusi pada perencanaan fasilitas wisata Puri Mataram, termasuk di dalamnya adalah aglonema park, yang sudah selesai dan kemudian diresmikan Menteri Desa. Mudah-mudahan aglonema park ini dapat meningkatkan kegiatan pariwisata di kabupaten Sleman dan sekaligus juga kegiatan perekonomian masyarakat,” ujar Prof. Bambang Hari, salah satu anggota pengabdian masyarakat FT UGM yang juga hadir pada acara peresmian.
Kontribusi FT UGM diawali dengan proposal hibah, dengan penentuan Puri Mataram sebagai lokasi sejak sebelum pandemi, sekitar tahun 2019. “Awalnya analisis pelaku wisata sekitar dan potensi, kita berikan kontribusi desain dan analisis masalah di Puri Mataram,” jelas Widyasari, M.Sc., anggota pengabdian masyarakat. “(Peneliti) memberi usulan wahana apa saja yang perlu didesain untuk meningkatkan, meramaikan Puri Mataram dan meningkatkan ekonomini BUMKal Puri Mataram,” lanjutnya.
“Total ada sebanyak 90.000 tanaman aglaonema yang terdiri dari 209 spesies di taman ini,” kata Agus Choliq, Direktur BUMDes Tridadi Makmur Sleman. Pada taman ini juga terdapat patung Greg Hambali, yang dikenal sebagai Bapak Aglonema Indonesia.
Tim pengabdian masyarakat FT UGM yang berkontribusi pada taman aglonema dipimpin oleh Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D., bersama dengan Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D., Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., Dr. Yori Herwangi, M.URP., Jimly Al Faraby, S.T., M.Sc., Ph.D., Widyasari Her Nugrahandika, S.T., M.Sc., dan para mahasiswa.
Fakultas Teknik, melalui taman ini turut berkontribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat, mendukung gerakan untuk merespon perubahan iklim, menciptakan ekosistem daratan yang lebih baik, dan tentu saja sebagai bagian dari peningkatan kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka mencapai tujuan. Dosen, mahasiswa, peneliti, tenaga kependidikan juga mengimplementasikan ilmunya untuk masyarakat. (Humas FT: Purwoko/Sumber sekunder: Tempo)