Fakultas Teknik UGM menyelenggarakan Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada 26–27 November 2025. PMI hadir sebagai narasumber untuk memberikan penguatan keterampilan respons darurat kepada tenaga kependidikan dari seluruh unit serta mahasiswa part-time ambassador SHE+I. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan sivitas dalam menghadapi insiden yang dapat muncul di lingkungan kampus.
Prof. Muslikhin Hidayat sebagai Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM FT UGM membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya membangun budaya keselamatan yang konsisten di FT UGM. Ia menyampaikan bahwa tenaga kependidikan memiliki peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional harian, sehingga pemahaman terhadap tindakan cepat dan benar menjadi kebutuhan dasar untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan terlindungi.
Instruktur PMI memaparkan prinsip dasar pertolongan pertama dan menjelaskan langkah penanganan awal dalam berbagai situasi darurat. Materi mencakup penilaian kondisi korban, penanganan perdarahan, perawatan luka, teknik imobilisasi, serta respons awal terhadap gangguan pernapasan. Seluruh penjelasan dilengkapi demonstrasi agar peserta memahami prosedur secara jelas dan sesuai standar.
Pelatihan juga menghadirkan sesi praktik yang dipandu langsung oleh instruktur. Peserta melakukan latihan pemeriksaan korban, pemasangan balutan, penanganan cedera ringan, dan skenario simulasi insiden. Pendekatan ini membantu peserta menguji kesiapan tindakan serta memperkuat keterampilan dasar yang diperlukan ketika kondisi darurat terjadi di kampus.
Sesi diskusi memberi ruang bagi peserta untuk meninjau risiko yang mungkin muncul di area kerja, ruang pelayanan, dan laboratorium. Peserta mengidentifikasi potensi bahaya serta merumuskan langkah pencegahan untuk memperkuat pengelolaan risiko dan menjaga kenyamanan aktivitas akademik maupun administratif.
Pelatihan ini memberikan dampak positif bagi FT UGM karena meningkatkan kemampuan SDM dalam menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan sekitar. Kegiatan ini mendorong terbentuknya ruang kerja dan ruang belajar yang lebih aman, teratur, dan peka terhadap risiko. Peserta memperoleh pemahaman baru yang mendukung kualitas pembelajaran, kinerja, dan tanggung jawab profesional dalam keseharian.
Penguatan kapasitas ini juga berkontribusi pada terciptanya komunitas kampus yang lebih tangguh, adaptif, dan siap menghadapi situasi darurat. Pendekatan tersebut mendukung upaya mewujudkan lingkungan yang sehat, aman, produktif, serta berkelanjutan tanpa perlu menyebutkan kerangka pembangunan global secara langsung. (Tim Humas FT UGM)