Tim WISE yang terdiri dari Enye Lana dan Dewi Ratna Sari dari Departemen Teknik Kimia angkatan 2021, dengan pembimbing Dr.-Ing. Ir. Teguh Ariyanto, ST, MEng., IPM. berhasil raih juara 3 pada National Essay Competition, Integrated Youth Renewable Energy Festival (IYREF) by Society of Renewable Energy (SRE) ITB, 18 Mei 2024, Gedung Ganesha ITB. Lana dan Dewi bertanding bersama 80 tim dari berbagai perguruan tinggi.
Tim Wise mengajukan karya Optimization Of Hybrid Renewable Energy System (HRES) With Weather Forecasting And Smart Adaptive Switching (WISE) Tech.
Karya ini dilatarbelakangi oleh miliaran ton gas rumah kaca diproduksi oleh energi fosil per tahun, sehingga urgensi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) diperlukan. Di Indonesia, potensi energi surya dan angin mendominasi sebesar 3506,6 GW. Meskipun demikian, menurut Kementerian ESDM tahun 2023, pengembangan EBT hanya 12,5% dari target 25% pada tahun 2025.
Tantangan utama dalam pengembangan EBT adalah ketidakpastian cuaca yang mengakibatkan penurunan efisiensi pada pembangkit listrik. Panel surya hanya menghasilkan 10-25% dari kondisi optimal saat cuaca berawan dan PLT bayu hanya efisien saat kecepatan angin 12-14 km/jam. Hal ini menjadi alasan pokok masyarakat enggan menggunakan EBT dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teknologi Weather Forecasting and Smart Adaptive Switching (WISE) menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi PLT energi terbarukan.
Teknologi forecasting menggunakan data prediksi cuaca dari model NWP (Numerical Weather Prediction) yang disediakan oleh institusi pemerintah seperti BMKG. Data numerical cuaca dibersihkan dari outlier dan missing value, kemudian diubah ke format yang sesuai dengan model forecasting. Setelah diperoleh data prediksi cuaca mendatang, sistem dapat memperkirakan jumlah energi yang dapat dihasilkan melalui data acquisition system (DAS).
Algoritma pada controller atau SCADA system akan menganalisis data dan membuat keputusan tentang operasi switching antar PLT energi terbarukan dan PLT konvensional sehingga memberikan suplai energi yang tetap stabil di berbagai cuaca. Adanya DAS pada sistem ini juga membantu pemetaan potensi EBT, sehingga setiap daerah dapat dibangun jenis PLT yang tepat.
Dengan adanya teknologi WISE, diharapkan terjadi peningkatan efisiensi sebesar 50% serta penghematan mencapai Rp2.283.184.500.000/tahun sehingga pemerintah dan masyarakat dapat secara massif menggunakan EBT dan menurunkan ketergantungan energi fosil.
“Kami berharap prestasi ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi teman-teman mahasiswa dalam menyalurkan ide-ide kreatif mereka untuk mengatasi masalah-masalah nyata yang ada di dunia. Kami juga berharap inovasi ini dapat diimplementasikan di masa depan untuk mewujudkan target bauran EBT Indonesia 2025,” ujar Lana. (Humas FT: Purwoko/Sumber Eye Lana dan Dewi Ratna)