Siaga Awards merupakan kompetisi karya tulis Ilmiah dan seminar nasional yang diselenggarakan oleh Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB) Universitas Islam Indonesia (UII). Kompetisi yang digelar UII ini mengangkat tema “Save the Earth, Save Yourselves, Think Green, Be Green, and Stop Polluting” yang ditujukan untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi tingkat S1/Diploma se-Indonesia dan sekitarnya.
Rangkaian kegiatan kompetisi Siaga Awards diawali dengan pendaftaran dan pengumpulan berkas pada tanggal 9 Oktober – 5 November 2023. Selanjutnya, pada tanggal 9 November 2023 dilaksakan tahap pengumuman peserta yang lolos ke tahap presentasi. Pada tanggal 14 November 2023 dilakukan sesi presentasi dan penilaian juri secara daring. Kemudian, tahap terakhir dilakukan sesi pengumuman juara pada tanggal 29 November 2023 secara luring di UII. Kompetisi ini diikuti oleh 77 tim dengan 1 tim berasal dari Malaysia.
Karya tulis ilmiah yang diajukan tim DTNTF UGM dengan judul “Pemanfaatan Metode Phytomining-Sol Terintegrasi Elektrolisis Guna Mendukung Akses Air Bersih dan Produksi Hidrogen: Studi Kasus Tambang Nikel Sulawesi Tenggara” berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1, mengalahkan sang tuan rumah. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Farah Octaviani (Teknik Fisika 2020) sebagai ketua, Siti Puput Nurhidayah (Teknik Nuklir 2020), dan Wahyu Tri Wicaksono (Teknik Fisika 2020) sebagai anggota. Karya tersebut berhasil meraih penghargaan terbaik dengan mengangkat masalah meningkatnya kebutuhan air bersih Indonesia serta melimpahnya cadagan nikel di Indonesia bagian Timur.
Inovasi yang diusung pada karya ini adalah pemanfaatan tanaman hiperakumulator dan air cemaran limbah pertambangan nikel. Penelitian ini mengkaji inovasi sistem yang mengintegrasikan pemanfaatan tanaman hiperakumulator dan sumber air cemaran limbah tambang nikel untuk menghasilkan air bersih dan hidrogen dengan sistem bernama Electro-Solida. Pada sistem ini, pemanenan nanopartikel Ni memanfaatkan metode phytomining menggunakan tanaman hiperakumulator rumput vetiver. Metode sol gel digunakan untuk membuat nanokatalis NiO. Nanopartikel digunakan sebagai elektroda pada proses elektrolisis air limbah. Hasil penelitian menunjukkan sistem mampu memproduksi hidrogen sebesar 228,5 mL dan air bersih 1.000 mL dalam waktu 180 menit. Electro-Solida juga terbukti layak secara ekonomi untuk diterapkan. Oleh karena itu, Electro-Solida dapat diimplementasikan untuk mendukung akses air bersih di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara.
Dengan adanya karya ini, diharapkan agar kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia semakin terpupuk untuk menggunakan air sebaik-baiknya dan memanfaatkan limbah air cemaran pertambangan nikel setempat. Hal ini bertujuan untuk turut memberikan solusi berkelanjutan dengan kegiatan ekonomi rendah karbon, menghemat sumber daya, dan inklusif secara sosial. “Mengingat karya ini merupakan karya lomba, harapannya mahasiswa DTNTF dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam berkarya. Tidak perlu ragu untuk mengikuti kompetisi dan berprestasi. Tidak perlu juga takut gagal karena kegagalan adalah awal dari kemenangan. Tetap semangat untuk berkembang, manfaatkan peluang, dan berikan kontribusi untuk bangsa dengan berawal dari hal-hal kecil,” ucap Farah.
Karya yang diajukan Farah dkk. merupakan bagian dari dukungan meraih tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya air bersih, ekosistem daratan dan lautan. (Sumber Web DTNTF)