Tim Sabar-gita dari Universitas Gadjah Mada berhasil meraih Juara 3 dalam ajang Indonesia Climate-Modeling University Competition (ICUC) 2025 yang diselenggarakan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia. Kompetisi berskala nasional ini berlangsung pada Agustus–November 2025, meliputi rangkaian pelatihan, inkubasi, dan presentasi final yang dilaksanakan di Jakarta.
ICUC 2025 merupakan wadah bagi mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan pemodelan kebijakan perubahan iklim berbasis sains guna mendukung pencapaian target Net Zero Emissions (NZE) 2060. Pada tahap final, kompetisi ini diikuti oleh enam tim terbaik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka, antara lain ITB, ITS, PKN STAN, IPB, serta UGM.
Menghadapi tantangan tersebut, Tim Sabar-gita mengusung karya berjudul “Integrated Transport Emission Modeling using Multinomial Logit (MNL) and LEAP for Sarbagita: Policy Scenario toward NZE 2060.” Karya tersebut merupakan analisis terpadu yang mengombinasikan Multinomial Logit (MNL) untuk memodelkan perubahan preferensi moda transportasi (modal shift) dan Low Emission Analysis Platform (LEAP) untuk menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) menggunakan metodologi IPCC Tier 1–2.
Studi ini memanfaatkan berbagai input data, seperti populasi, aktivitas pariwisata, stok kendaraan, pertumbuhan permintaan kendaraan, vehicle kilometres travelled (VKT), serta tingkat okupansi moda. Data tersebut digunakan untuk memproyeksikan Passenger-Kilometres (PKM) dan emisi CO₂e hingga tahun 2060. Fokus utama analisis diarahkan pada sektor transportasi darat non-logistik, yang menjadi salah satu kontributor emisi terbesar di kawasan perkotaan.
Tim kemudian mensimulasikan dua skenario utama, yaitu Business-As-Usual (BAU) dan Policy Intervention Scenario. Skenario intervensi kebijakan mencakup pengembangan infrastruktur BRT listrik dan feeder multimoda, pengendalian permintaan perjalanan melalui Electronic Road Pricing (ERP) atau congestion charging, pembangunan struktur pendanaan transisi transportasi, serta upaya mendorong pergeseran preferensi pengguna melalui tarif yang adil dan integrasi sistem digital.
Keunggulan utama karya ini terletak pada integrasi dua pendekatan kuantitatif berbeda (MNL dan LEAP) dalam satu kerangka pemodelan yang komprehensif. Selain memproyeksikan penurunan emisi, model ini juga mampu menilai manfaat ekonomi dari kebijakan transportasi berkelanjutan, termasuk peningkatan kesehatan masyarakat, penghematan waktu perjalanan, penurunan konsumsi bahan bakar fosil, serta potensi penciptaan lapangan kerja.
Melalui pencapaian ini, Tim Sabar-gita berharap pendekatan science-based policy modeling dapat semakin diadopsi dalam proses perumusan kebijakan transportasi dan iklim di Indonesia. Dengan pemodelan berbasis data yang akurat dan metodologi yang andal, karya ini diharapkan mampu mendukung pengambilan kebijakan yang lebih terukur, efisien, dan berkelanjutan dalam upaya mencapai NZE 2060. (Reviu: Radaeva E)
Anggota Tim Sabar-gita:
1. M. Ihsan Fadhlurahman (Teknik Fisika, 2022)
2. Muhammad Arrazi (Teknik Fisika, 2022)
3. Hasna Rufaidah (Ilmu Hukum, 2022)