FT UGM terus berkomitmen mewujudkan kampus yang ramah lingkungan. Tidak hanya pada keseharian, namun juga pada kegiatan besar, diterapkan ketentuan untuk menekan timbulan sampah. Salah satunya pada kegiatan Pembukaan HPTT ke-79 pada 2 Februari 2025.
Pada kegiatan ini, terdapat 14 peserta bazar menggelar dagangannya di sisi selatan selasar SGLC FT UGM. Beraneka ragam barang dagangannya mulai dari pakaian, merchandise, bumbu, minyak, makanan kecil, bakso, tempura, dan barang lainnya. Semua peserta bazar dikenakan ketentuan minim sampah, khususnya plastik.
“Di awal kita lakukan rapat persiapan, dan membuka diskusi terkait barang dagangan serta bagaimana mereka menyajikan,” ungkap Dwi Indriyati, Koordinator Bazar. Rata-rata kesulitan peserta ada pada bungkus makanan. Panitia menyarankan penggunaan paper cup dan bungkus non-plastik lainnya sebagai wadah.
Sementara itu, untuk wadah dalam jumlah banyak, peserta dihimbau membawa eco bag masing-masing dari rumah. Panitia pembukaan HPTT memberi saran yang cenderung mewajibkan peserta membawa tumbler dan eco bag.
“Teman-teman, acara pembukaan HPTT 79 tinggal menghitung hari. Jangan lupa, hadir bersama keluarga tercinta, dan pastikan untuk selalu membawa tumbler serta tas belanja ya, biar makin kece,” demikian pesan Monika, PIC Pembukaan HPTT yang disampaikan beberapa kali menjelang hari H.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Ir. Ali Awaludin, juga gencar mengajak tendik dan dosen untuk mendukung konsep ramah lingkungan pada acara pembukaan HPTT ini. “Perlengkapan untuk besok berburu bazar makanan di acara pembukaan Dies HPTT ke-79…… kampus FT UGM biar tetap asri dan minim sampah,” pesan Pak Ali di grup tendik dan dosen.
Bu Bambang Tri, anggota Dharma Wanita menyambut baik konsep bazar ini. “Maturnuwun sanget njih, saya dapet jatah tempat, semoga tahun depan tambah sukses, penuh berkah,” ungkapnya. “Kesannya sukses bagus dan keren, rapi.. Barokah ….,” lanjut Bu Bambang Tri sambil menunjukkan jempol tangan tanda apresiasi.
Tidak hanya untuk menyemarakkan acara pembukaan HPTT ke 79, bazar yang digelar juga bagian dari usaha untuk membuka jalur rejeki pada peserta bazar, turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, serta tentu saja menciptakan lingkungan bersih dan ramah lingkungan. (Purwoko)