FT-UGM-Pengabdian Masyarakat 2023. Penerapan teknologi pemanfaatan air hujan, memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Dengan memanfaatkan air hujan secara bijaksana, kita dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan mengatasi masalah kelangkaan air.
Air hujan bagi sebagian masyarakat yang memiliki keterbatasan sumber air bersih merupakan barang yang sangat berharga, sehingga diperlukan cara pemanfaatan memanen air hujan secara bersih dan tidak tercampur dengan kotoran daun dan kotoran dari aspek lain secara efisien dan terjangkau.
Kebutuhan akan air hujan di beberapa masyarakat sangat tergantung dengan curah hujan sehingga di butuhkan suatu alat penampungan air hujan yang akan memadahi dan bersih tidak tercemari debu dan daun. Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan pihak ketiga dalam inovasi teknologi tepat guna yang ramah lingkungan. Selain itu, harus memperhitungkan kebutuhan dan ketersediaan air, serta kemampuan teknis dan keuangan. Peran aktif masyarakat dalam perancangan dan pemeliharaan sangat penting untuk keberlanjutan pengembangan teknologi ini.
Seperti dari Program pengabdian masyarakat Fakultas Teknik yang prototipenya sudah di ujicobakan memberikan mekanisme untuk penampungan air hujan yang berlebih akan di buang sumur resapan secara aman, dengan konsep bahwa air hujan yang ditampung terhindar dari kotoran daun dan aspek lain seperti debu, dan kotoran lain.
Teknologi Pemanfaatan Air Hujan Ramah Lingkungan. Ketua tim : Prof. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng., D.Eng. (ditulis ulanmg oleh : Purwantara)
AIR HUJAN