FT-UGM. Pada 11 Mei 2024, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof. R. Soeroso Notohadiprawiro di Bayat, Kab. Klaten Jawa Tengah.
“Saya teringat 50 tahun lalu, saya dididik oleh UGM”, ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengawali sambutan peresmian. Bagi Basuki, pembangunan ini tidak seberapa dibanding didikan Gadjah Mada (UGM) kepadanya.
Stasiun lapangan ini, menurut Menteri diproyeksikan juga sebagai pusat geopark Bayat. Menteri menuturkan bahwa di Bayat memiliki singkapan geologi yang lengkap, mulai dari stratigrafi, struktur, serta patahan dan lipatan. “Mudah-mudahan dapat menguatkan usulan kita sebagai geopark Bayat,” harapnya.
Pembangunan Stasiun Lapangan Geologi Bayat merupakan bagian dari program PUPR dalam pengembangan pendidikan dan penelitian bidang geologi. Stasiun tidak hanya digunakan oleh UGM saja, namun juga dari berbagai universitas lain serta mahasiswa luar negeri.
Gedung bantuan dari PUPR ini berjarak 28,3 KM dari Bandara Adi Sutjipto, dengan waktu tempuh ± 55 menit dengan kendaraan darat. Dibangun dengan biaya Rp13,82 M, mulai dari September 2023 s.d. Mei 2024. Luasan bangunan ±1.895 m2, dengan gedung penunjang 115 m2, serta pagar dan landscape ±1.642 m2. Luas total mencapai 4.100 m2, terdiri dari 3 lantai dan tinggi 12 meter.
Pada lantai 1 terdapat musala, lantai 2 terdiri dari ruang baca indoor dan laboratorium, lantai 3 ruang kuliah, serta ruang baca di rooftop.
Dengan fasilitas yang baru, Menteri berharap pula dapat lahir geolog-geolog yang semakin berkualitas.
Momen peresmian ini juga membangkitkan memori Menteri Basuki 50 tahun lalu, saat masih menjadi mahasiswa, khususnya saat melakukan praktik geologi lapangan di Bayat. Menteri juga masih begitu ingat dan hormat pada dosen yang dulu mengajar.
“Guru-guru kami yang sekarang masih ada, Pak Wartono, Pak Haryadi, Pak Kardi, matur nuwun bapak atas didikan bapak dan ibu sekalian,” ungkapnya sambil terisak.
***
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Wening Udasmoro menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dari PUPR dalam wujud bangunan stasiun lapangan geologi. “Diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa yang mendidikasikan pada ilmu geologi,” ungkapnya. Wening melanjutkan, bahwa dengan stasiun geologi ini, UGM optimis dapat menambah penelitian dan pengabdian masyakarat di bidang geologi. Selain stasiun ini, sebelumnya UGM telah menerima bantuan asrama mahasiswa untuk keperluan kuliah lapangan, yang memiliki kapasitas 106 kamar, 20 untuk dosen.
Dr. Didit Hadi Barianto, Kepala Stasiun Lapangan Geologi menyampaikan bahwa bangunan ini diproyeksikan menjadi pusat informasi kebumian Kabupaten Klaten. “Mendukung Klaten Raya menjadi UNESCO global geopark,” ungkapnya. Stasiun dapat dikelola dan dimanfaatkan bersama oleh berbagai universitas.
Terkait Bayat menjadi tempat stasiun lapangan geologi, Didit menyampaikan salah satu alasannya, bahwa di Bayat memiliki batuan yang sangat tua, meskipun ada yang sumbernya tidak dari Bayat. Didit mencontohkan, bahwa di Bayat terdapat batuan yang dibentuk di lokasi 1500 km dari letaknya saat ini.
Berbagai keunikan yang dimiliki Bayat ini hendaknya dijaga sebagai bagian dari pelestarian bumi, pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. (Humas FT: Purwoko)
Leaflet 1: download
Leaflet 2: download