Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makasar berkunjung ke FT UGM dalam rangka mempelajari sistem pengelolaan sampah serta penerapan safety health environment di FT UGM (Senin, 22 Juli 2024). Dr. Eng. Ir. Muhammad Rusman, selaku Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya dan Alumni FT UNHAS hadir bersama pengurus yang diterima oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian Dr. Ali Awaludin, Kepala Kantor, serta anggota tim pengelolaan sampah FT UGM Dr. Ni Nyoman Nepi Marleni.
Dr. Ali Awaludin berterima kasih atas kunjungan dan apresiasi FT UNHAS pada pengelolaan sampah di FT UGM. Di lingkungan FT banyak tenaga ahli dalam pengelolaan sampah, maka sebagai bentuk tanggung jawab pada rumah sendiri serta untuk menjadi laboratorium pengelolaan sampah, dilakukan berbagai skema pengelolaan sampah, termasuk penataan ulang depo sampah. Hal ini banyak dibantu pula oleh mitra, terutama dalam pembangunan TPS3R.
Depo di Fakultas Teknik yang sebelumnya hanya sebagai alat transit pengolahan sampah, diubah menjadi TPS3R sebagai sarana pengolahan sampah. Salah satu yang dilakukan adalah pemanfaatan sisa makanan yang diolah sebagai pupuk dan makanan ikan lele dan nila.
Edukasi untuk warga fakultas juga dilakukan, berupa kampanye meminimalisir sampah dan plastik 1x pakai, serta pemilahan sampah sejak dari hulu. Penguatan sosialisasi juga dilakukan melalui Amabasador SHE yang berasal dari mahasiswa, serta melalui berbagai media.
Dalam rangka menekan timbulan sampah, para mitra juga mendukung pembagian tumbler pada mahasiswa baru.
Kepala Kantor Administrasi, Doni Agus Wijayanto, S.E., M.M. juga menekankan pentingnya pemantauan sampah plastik baik di kantin departemen dan dari pihak luar. Penerapan SHE juga saat ini sudah diterapkan pada pengendara di lingkungan kampus, yang harus mentaati aturan yang berlaku, mulai dari kecepatan, pemakaian helm, serta antrian portal.
Dr. Ni Nyoman Marleni, salah satu tim peneliti pengelolaan sampah, menyampaikant metode pengelolaan berbagai jenis sampah yang ada di Fakultas Teknik, mulai dari organik, anorganik maupun residu. TPS3R di FT UGM memiliki mesin pencacah plastik, juga timbangan sampah online yang terkoneksi dengan website, sehingga data dapat termonitor. Kegiatan ini jug didukung oleh ketentuan berupa surat edaran peraturan mengelola sampah, larangan penggunaan plastik di seluruh lingkungan FT.
Di kantin FT juga diberlakukan kewajiban membawa bungkus sendiri jika melakukan take away. Pada kegiatan rapat dan kegiatan juga diwajibkan tidak menggunakan bungkus, melainkan dengan cara prasmanan. Dengan demikian sampah semakin dapat ditekan. (purwantara)