Viscoelastic damper merupakan teknologi mutakhir untuk meredam getaran yang dapat merusak struktur bangunan. Perkuatan bangunan menggunakan viscoelastic damper termasuk ke dalam teknik system approach. Gedung SGLC yang dibangun pada tahun 2021 menjadi gedung pertama di Indonesia yang menggunakan viscoelastic damper. Damper ini merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan dari Jepang sehingga memerlukan diskusi yang cukup panjang untuk menyesuaikan kondisi kegempaan di Indonesia dengan standar fabrikasi perusahaan.
Pada gedung SGLC terdapat enam titik perletakan Viscoelastic damper di setiap lantainya. Untuk lanta1 hingga 7 memiliki 2 damper di setiap titiknya, sedangkan untuk lantai 8 hingga 11 hanya memiliki 1 damper di setiap titiknya. Pemasangan damper ini terbilang cukup sulit karena ketelitian lokasi pemasangannya hanya diizinkan bergeser maksmimal 2 milimeter dari lokasi rencana. Saat ini gedung SGLC memasang viscoelastic damper dengan penutup transparan di beberapa lokasi sebagai bahan pembelajaran mahasiswa. Bentuk dan komponen dari damper ini dapat dilihat di selasar utara lantai 1 dan lantai 10 gedung SGLC.
Indonesia yang termasuk daerah rawan bencana gempa karena terletak di ring of fire menyebabkan diperlukannya teknologi peredam energi gempa. Viscoelastic damper ini dapat meredam gaya di bangunan yang diakibatkan oleh getaran atau gempa sebesar 60%-70%. Hal ini akan mengurangi potensi terjadinya kegagalan struktur pada bangunan sehingga dapat meminimalisir kerugian moril dan materiil.
Munculnya teknologi-teknologi mutakhir seperti ini harus terus diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni sehingga dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, pelaku keteknikan harus memiliki semangat belajar dan berinovasi yang tinggi.
Informasi lebih lengkap dapat diakses pada lama YouTube Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM.
(HUMAS FT UGM)