Spontaneous gaze-based interaction merupakan teknik interaksi yang memanfaatkan gerakan dan tatapan mata secara alami untuk mengontrol perangkat tanpa harus menyentuh perangkat tersebut. Ketika masa pandemi Covid-19, terdapat peningkatan kekhawatiran terhadap penyebaran virus Covid-19 melalui sentuhan. Teknologi tanpa sentuhan semacam ini menjadi semakin dicari karena memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan perangkat secara aman. Para peneliti menemukan bahwa untuk mencapai keakuratan yang maksimal maka dibutuhkan pendekatan yang berbeda tergantung pada jenis gerakan mata yakni berupa lintasan linier dan melingkar.
Nurlatifa dkk dalam penelitian ini menyoroti masalah yang sering dihadapi dalam aplikasi spontaneous gaze-based interaction, yaitu tingkat deteksi yang kurang baik sehingga membuat pengalaman pengguna menjadi kurang akurat. Para peneliti mengusulkan beberapa teknik yang berbeda untuk mendeteksi gerakan mata secara lebih efektif serta metode pemilihan objek pada lintasan linier dan melingkar yang lebih optimal untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan hasil studi, teknik pemilihan objek 2D Correlation direkomendasikan oleh peneliti. Selain itu, penggunaan Velocity and Movement Pattern Identification (I-VMP) serta Hidden Markov Model (HMM) sebagai teknik deteksi kejadian pada lintasan linier dan melingkar juga direkomendasikan. Pendekatan yang diusulkan berhasil mengatasi masalah deteksi yang kurang baik dan secara signifikan meningkatkan akurasi pemilihan gaze-based object menjadi 95.60% dan 99.73% pada lintasan linier dan melingkar. Temuan ini menjanjikan pengembangan aplikasi tanpa sentuhan yang akurat dan responsif berbasis gaze (tatapan) di masa depan.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan teknologi tanpa sentuhan. Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan penggunaan perangkat terutama dalam konteks pandemi global seperti Covid-19. Teknologi ini juga dapat diadopsi sehingga membuka pintu bagi berbagai aplikasi baru yang lebih intuitif dan responsif secara alami karena mengikuti gerakan mata kita dengan lebih baik daripada sebelumnya. (Humas FT: Laili)
Untuk mengakses artikel lengkap, silahkan akses: https://doi.org/10.1016/j.rineng.2024.101769