Pertemuan strategis antara Fakultas Teknik UGM dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) berlangsung pada 3 Desember 2025 di Gedung ERIC UGM. Inisiatif awal kolaborasi ini dipimpin oleh Prof. Nizam dan Prof. Deendarlianto, yang melihat kehadiran Zen Chu sebagai momentum penting untuk merintis kerja sama riset internasional yang terstruktur dan berorientasi masa depan.
Diskusi dibuka dengan penegasan bahwa penguatan inovasi nasional membutuhkan jejaring global yang kokoh. Fakultas Teknik UGM menegaskan kesiapan teknisnya dalam kolaborasi internasional melalui beragam laboratorium dan fasilitas riset di ERIC, yang mendukung bidang energi, teknologi digital, hingga rekayasa sistem. Kapabilitas ini menjadi titik temu yang menjanjikan untuk memperluas jangkauan penelitian bersama MIT.
Pembahasan selanjutnya menyoroti kontribusi penting yang disampaikan oleh Prof. Tumiran, mengenai besarnya potensi pengembangan energi panas bumi di Indonesia sebagai sumber daya berkelanjutan yang strategis untuk penguatan kolaborasi riset. Ia menekankan bahwa geothermal merupakan kekuatan strategis bangsa, tetapi pemanfaatannya harus berbasis riset teknologi modern dan dikelola dengan prinsip keberlanjutan. Beliau juga menegaskan bahwa Fakultas Teknik UGM telah memiliki rekam jejak penelitian energi terbarukan yang kuat, sehingga sinergi dengan MIT berpotensi memperkuat inovasi dalam pengembangan energi bersih.
Pada kesempatan yang sama, Zen Chu berbagi pengalaman mengenai dinamika hilirisasi inovasi, termasuk bagaimana pengelolaan paten serta kerjasama universitas dengan industri dapat mempercepat penerapan hasil riset. Adanya latar belakang panjang di bidang medical AI, digital health, dan kewirausahaan teknologi, ia menunjukkan bagaimana pemikiran lintas disiplin dapat memperkaya arah pengembangan riset dan membuka peluang kolaborasi yang berdampak.
Diskusi kemudian berkembang menjadi dialog terbuka antara para profesor UGM dan Zen Chu mengenai potensi riset bersama. Para profesor memperkenalkan fokus penelitian, keahlian laboratorium, serta gagasan tema kolaborasi masa depan, termasuk pengembangan teknologi energi berkelanjutan dan penguatan praktik green manufacturing. Pertukaran gagasan ini menunjukkan bahwa inisiatif kerja sama bukan hanya soal pertukaran keahlian, tetapi juga penyelarasan visi untuk mendukung pengembangan teknologi yang ramah lingkungan, memperkuat kesejahteraan masyarakat, serta mendorong transformasi industri yang lebih tangguh, sejalan dengan arah pembangunan global yang menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi.
Para dosen Fakultas Teknik UGM yang bergerak di bidang energi meliputi Prof. Deendarlianto, Prof. Nizam, Prof. Kuwat Triyana, Dr. Roni Irnawan, Dr. Akmal Irfan Majid, Dr. Adhika Widyaparaga, Dr. Prastowo Murti, Dr. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, Dr. Ardi Wiranata, Shakti Nuryadin, M.Eng., dan Willie Prasidha, M.Eng. Mereka aktif dalam berbagai riset energi strategis, mulai dari energi panas bumi, energi baru terbarukan, hingga rekayasa sistem energi modern.
Sementara itu, para dosen yang fokus pada bidang green manufacturing terdiri atas Dr. M. Akhsin Muflikhun, Prof. Alva Edy Tontowi, Dr. Ardi Wiranata, Prof. Heru Santoso Budi Rochardjo, Prof. Gesang Nugroho, dan Dr. Muslim Mahardika. Kelompok ini berperan dalam pengembangan teknologi manufaktur berkelanjutan, efisiensi proses produksi, dan rekayasa material ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya memperkuat inovasi industri hijau di Indonesia. (Anggita Noviana R., dan Tim Humas FT UGM)