Lima mahasiswa UGM dari berbagai disiplin keilmuan melakukan pengabdian masyarakat untuk menekan angka stunting. Kegiatan ini merupakan bagian dari sebuah kelompok Pekan Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dan menanggulangi stunting, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Aurel Novalino, Zahra Faizah (Fakultas Teknik), Andika Jatra Pratama (FKKMK), Aurel Novalino, Ghina Salwa (Fakultas Peternakan), dan Daniel Phangkay (Fakultas Teknologi Pertanian). Tim kelompok PKM-PM ini di bawah bimbingan Dr. Ir. Miftahush Shirothul Haq, S.Pt., IPP. dosen Fakultas Peternakan.
Tim ini mengkreasikan sebuah inovasi, yaitu snack bar berbahan dasar daun kelor dengan tambahan berupa kacang-kacangan, seperti edamame dan kacang tanah digunakan sebagai bahan dasar snack bar serta mengedukasikan aplikasi Elsimil yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah Indonesia tengah fokus dalam menekan prevalensi angka stunting. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) prevalensi angka stunting secara nasional pada tahun 2022 berada pada angka 21,6%, sedangkan pada tahun 2024 pemerintah menargetkan penurunan angka stunting sebesar 14% sebagai target nasional dengan berbagai intervensi, seperti peningkatan gizi pada ibu hamil dan balita maupun perbaikan akses air bersih dan sanitasi.
Kelurahan Wonodri RT 05, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah kecil di tengah-tengah Kota Semarang yang menarik perhatian lima mahasiswa UGM. Hal ini disebabkan karena masih adanya kasus stunting di wilayah tersebut, padahal apabila dilihat dari lokasinya yang berada di kota dengan sarana prasarana yang memadai.
Daun kelor dipilih sebagai ujung tombak dalam penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mengurangi serta mencegah kasus stunting ini. Di balik daunnya yang kecil, daun kelor menyimpan segudang manfaat luar biasa bagi kesehatan. Khususnya bagi ibu hamil, daun kelor bisa menjadi pahlawan tersembunyi dalam mencegah stunting pada anak. Kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, protein, dan zat besi, daun kelor memberikan asupan gizi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan optimal janin serta mencegah anemia pada ibu hamil. Inilah alasan mengapa mahasiswa UGM memilih daun kelor sebagai bahan utama dalam inovasi snack bar mereka, yang kini menjadi harapan baru dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Dengan memberdayakan PKK sebagai mitra utama, diharapkan program PKM-PM Elsibarkelor ini dapat menjadi salah satu langkah nyata masyarakat dalam upaya menekan angka stunting di wilayah mereka”, kata Jatra, Minggu (28/7).Ibu-ibu PKK kelurahan wonodri diberikan pelatihan cara membuat snack bar berbahan dasar daun kelor dengan harapan mereka bisa membagikan kemampuan tersebut. Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan penggunaan aplikasi elsimil sehingga mereka dapat mengoperasikannya secara mandiri. “Aplikasi elsimil atau elektronik siap nikah sendiri merupakan aplikasi pemerintah yang ditujukan untuk menekan angka stunting dengan fitur skrining calon pengantin, calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan keluarga yang memiliki bayi usia 0-59 bulan”, kata Daniel.
Dengan adanya program ini diharapkan mampu menekan angka stunting di kelurahan wonodri dan mendorong kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan daun kelor, serta dapat membantu mensukseskan program zero stunting yang digalakkan oleh pemerintah dengan memanfaatkan aplikasi elsimil secara optimal. (Zahra Faizah)