Health Promoting Talk merupakan salah satu lomba yang terdapat pada acara Technofest. Lomba ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan gagasannya terkait Health Promoting University (HPU). Tema yang disediakan, yakni kesehatan mental, aktivitas fisik, pola makan sehat, lingkungan sehat, aman, & ramah difabel, zero tolerance kekerasan, perundungan, pelecehan, zero tolerance narkoba, tembakau, dan alkohol, literasi kesehatan, kesehatan reproduksi, serta keselamatan & keamanan bertransportasi. Informasi lengkap mengenai HPU dapat diakses pada hpu.ugm.ac.id. Kriteria penilaian poster yaitu berdasarkan orisinalitas karya, kesesuaian dengan tema, pesan yang disampaikan, keunikan dan kreativitas, serta estetika visual.
Juara ketiga diperoleh oleh Adinda Berliana Rahmatika (Teknik Kimia) dan Alfian Taufiqur Rohman (Teknik Kimia) dengan judul “Mengetahui Beban dan Pikiran Mahasiswa Sebagai Langkah Preventif Pengurangan Masalah Kesehatan Mental”. Hal yang melatarbelakangi poster ini adalah bahwa terdapat 1 dari 5 penduduk Indonesia memiliki potensi gangguan jiwa dengan penyebab kematian terbesar nomor 4 adalah bunuh diri akibat masalah kesehatan jiwa. Faktor yang menjadi penyebabnya, yaitu beban akademik, tekanan finansial, transisi kehidupan, serta tuntutan sosial, waktu, dan pribadi. Ciri-ciri dari orang yang memiliki kesehatan mental, yakni perubahan suasana hati, menarik diri dari lingkungan, gangguan makan & tidur, perubahan perilaku, penurunan fungsi kognitif, serta kurang percaya diri & merasa rendah diri. Langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kesehatan mental, yakni katakan hal positif pada diri sendiri, jaga pola makan & istirahat, terbuka pada orang kepercayaan, manajemen stres dan relaksasi, olahraga dan aktivitas fisik, dan konsultasi jika terdapat ciri masalah mental.
“Jangan sedih dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap orang hebat dengan jalannya masing-masing.” -dinda Berliana Rahmatika (Teknik Kimia) dan Alfian Taufiqur Rohman (Teknik Kimia)
Juara 2 diperoleh oleh Izzaq Prayudha (Teknik Elektro) dengan judul “Tetap Sehat Walau Makan Mie Instan”. Mie instan menjadi makanan yang sangat familiar untuk mahasiswa. Akan tetapi, kita hanya diperkenankan makan satu kali saja dalam kurun waktu seminggu. Kandungan mie instan yang kurang bergizi juga dapat ditambahkan dengan sayuran dan protein. Berdasarkan Kemenkes RI, isi piring yang sehat yakni 50% karbohidrat dan 50% protein. Namun, perlu digaris bawahi bahwa mie instan bukan untuk dijadikan konsumsi harian.
Asyifa Sholeha (Teknik Sipil) memperoleh juara pertama dengan judul “Stop Bullying and Racism”. Pada posternya, Asyifa mencantumkan beberapa bahasa dari negara lain untuk memunculkan rasa kebersamaan dari semua orang dalam menghentikan bullying dan rasis. Bullying dan rasis dapat dilakukan oleh berbagai kalangan, muda maupun tua, pria maupun wanita, orang terdekat maupun orang asing, dan sebagainya. Terdapat 4 jenis bullying, yaitu physical bullying, verbal bullying, social bullying, dan cyber bullying.
“Banyak sekali orang yang bersembunyi di balik kata bercanda padahal yang dikatakan adalah bentuk bullying dan rasis.” -Asyifa Sholeha (Teknik Sipil)
Selain 3 juara di atas, terpilih peserta atau karya favorit, yaitu karya berjudul “Anak Kos jangan sampai lolos”, karua Rizqia Awalinda Sekar Purnomo (Teknik Geologi).
Karya pada poster HPT ini menjadi bagian dari dukungan pada kampanye SDGs. Sustainable Development Goals (SDGs) yang diangkat pada lomba Health Promoting Talk (HPT), yakni SGDs-2 terkait kesehatan dan kesejahteraan yang layak. (Penulis: Laili Rofi’ah)