Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) yang menjadi salah satu ikon dari Fakultas Teknik ini selesai dbangun pada tahun 2022. Gedung memiliki 11 lantai yang difungsikan sebagai kelas, kantor pusat Fakultas Teknik, dan pusat kegiatan mahasiswa. Dalam satu gedung ini dicerminkan keilmuan dari 8 departemen Fakultas Teknik, UGM. Oleh karena itu, SGLC dirancang sebagai laboratorium 1:1 yang dapat menjadi penunjang pengembangan ilmu keteknikan. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai laboratorium 1:1 gedung SGLC, kami berkesempatan mewawancarai Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng. (dosen DTSL) sebagai salah satu perencana dan pelaksana pembangunan gedung ini.
Satu bangunan atau fasilitas fisik dibangun, dioperasikan, dan dipelihara dengan banyak bidang ilmu keteknikan. Salah satunya yaitu gedung SGLC yang memerlukan banyak peran dan keilmuan dari seluruh departemen. Kompleksitas tantangan dan perkembangan ilmu yang ada, mendorong munculnya ide untuk menjadikan SGLC sebagai Laboratorium 1:1. Mahasiswa dan dosen dapat menangkap berbagai tantangan yang terjadi pada gedung ini untuk dikaji sehingga dapat menghasilkan ilmu atau teknologi baru. Selain itu, gedung ini juga sudah dilengkapi dengan beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk penelitian, seperti sensor gempa, sensor angin, alat pengukur kualitas udara, panel surya, dan teknologi lainnya. Oleh karena itu, Laboratorium 1:1 yang disematkan pada SGLC ditujukan untuk mendorong seluruh departemen dapat membuat inovasi atau produk yang bisa diterapkan di gedung ini.
Untuk mendorong minat dan motivasi civitas academica dalam berinovasi, terdapat beberapa penerapan keilmuan dari setiap departemen di SGLC yang dapat dilihat dan dipelajari langsung oleh mahasiswa. Secara umum, simbol atau kontribusi setiap departemen berupa ilmu dan teknologi yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh mahasiswa. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan keilmuannya dicerminkan melalui bangunan fisik SGLC, salah satu teknologi yang menarik untuk dipelajari yaitu viscoelastic damper yang dibuka pada beberapa kolom struktur gedung. Rancangan dan desain dari gedung ini mencerminkan keilmuan dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan. Pengolahan air limbah menjadi keilmuan Departemen Teknik Kimia yang diterapkan pada gedung SGLC. Penggunaan mesin dan teknologi mutakhir seperti plumbing dan power generating lift menjadi penerapan dari keilmuan Departemen Teknik Mesin dan Industri. Penerapan Building Management System menjadi peran penting dari Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informatika. Keadaan lingkungan seperti pencahayaan, sirkulasi udara, kebisingan, dan faktor kenyamanan lainnya yang merupakan ilmu fisika bangunan menjadi peran dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika. Sedangkan, survei lokasi sebelum pembangunan dan adanya alat mutakhir tentang sensor pergerakan bangunan dan sensor gempa menjadi peran dari Departemen Teknik Geodesi dan Departemen Teknik Geologi.
Teknologi yang diterapkan di gedung SGLC saat ini dapat terus dikembangkan dan diperbarui karena direncanakan dinamis menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, gedung SGLC diharapkan bisa menjadi objek penelitian dan mendukung perkembangan ilmu keteknikan yang dibutuhkan di zaman modern. Selain itu, SGLC yang menjadi salah satu green building di UGM dengan berbagai teknologi mutakhirnya mendorong terwujudnya tujuan SDGs poin ke-4 (pendidikan berkualitas) dan poin ke-9 (industri, inovasi, dan infrastruktur). (Humas FT: nada/sumber: Wawancara Ashar Saputra 1 Maret 2024)