Sebagai tindak lanjut dari adanya edaran terkait pelarangan bungkus plastik pada proses bisnis di kantin FT UGM, dilakukan pertemuan antara pengurus dengan para pengelola kantin untuk menyamakan persepsi (Rabu, 22 Mei 2024).
“Kami mengundang Bapak/Ibu dalam kerangka kami ingin ikut membantu Jogja dalam menangani persoalan sampah,” terang Wakil Dekan Bidang Penelitian Ir. Ali Awaluddin. Wakil Dekan menyampaikan bahwa mulai 10 Juni 2024 kantin tidak melayani bawa pulang dengan bungkus plastik. Jangan sampai terjadi ada pihak yang bersungguh-sungguh mengelola sampah, tapi ada yang tidak bersunggguh memilah dan mengurangi sampah.
Diskusi dengan para pengelola kantin membahas bagaimana menyajikan makanan yang higienis, namun dengan tanpa plastik atau bahan yang tidak dapat terurai. “Ketentuannya sudah ada, maka mari kita bersama berbenah,” ajak Ir. Ali.
Sambutan baik diberikan oleh para pengelola kantin. Pada agenda ini, masing-masing pengelola kantin menyampaikan tanggapan dan kondisi lapangan untuk bersama dicari solusinya, selaras dengan ketentuan Fakultas Teknik UGM.
Penggunaan bungkus ramah lingkungan, atau strategi penyajian tanpa plastik dibahas dan disampaikan pada para pengelola kantin. Sementara dari sisi konsumen diarahkan agar dapat membawa tumbler dan wadah makanan sendiri jika akan membeli makanan untuk dibawa pulang. Pengurus terbuka jika masih ada permasalahan di lapangan yang perlu didiskusikan dan dicari solusinya.
Sebelumnya, FT UGM telah bertemu dengan para mitra eksternal penyedia konsumsi. Pembahasan pada hal serupa, agar konsumsi yang masuk ke FT UGM disajikan dalam paket-paket zero waste.
Keseriusan FT UGM dalam menangani sampah, merupakan bagian dari usaha merespon permasalahan sampah, menjaga kelestarian lingkungan, mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera (SDG 3), dan juga kontribusi pada masalah perubahan iklim (SDGs 13). (Humas FT: Purwoko)