Rabu (20/3), Dr. Hanifrahmawan Sudibyo dari Departemen Teknik Kimia mempresentasikan penelitian yang sedang dilakukan kepada dunia internasional dalam program “Meet my Lab X JFS”. Program Meet my Lab kali ini memiliki fokus utama pada topik Clean, Accessible, and Secure Energy Supply. Dalam tema ini, dua peneliti dari Indonesia dan Malaysia berkesempatan untuk mempresentasikan penelitian dan fasilitas laboratorium. Meet my Lab x JFS on Clean, Accessible and Secure Energy Supply merupakan kolaborasi antara EURAXESS ASEAN dan Southeast Asia-Europe Joint Funding Scheme (JFS). Program ini mendukung adanya kolaborasi penelitian antara Eropa dan Asia Tenggara melalui pengenalan laboratorium untuk khalayak lebih luas.
Presentasi ini dilakukan secara daring melalui Zoom meeting pada pukul 15:00 s.d. 16:45 WIB yang dihadiri lebih dari 80 partisipan dari berbagai negara dan dimoderatori oleh Dr. Ir. Grandprix T M Kadja. Kegiatan ini dibuka oleh Mr. Victor Gram-Erichsen yang merupakan Policy Officer Directorate General for Research and Innovation European Commission. Selanjutnya, Mr. Tuan Vu Bui menjelaskan tentang The Southeast Asia-Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS). Selain itu, untuk EURAXESS Asean diwakili oleh Dr. Tatas Brotosudarmo.
Dr. Hanif mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan penelitiannya tentang Systems Approach for Sustainable Biomass Waste Management. Penelitian ini dilakukan bersama tim yang terdiri dari Wiratni Budhijanto, Ph.D, Lisendra Marbelia, Ph.D., dan Hanifrahmawan Sudibyo, Ph.D.
Dalam presentasinya, Dr. Hanif juga menunjukkan laboratorium dan fasilitasnya yang mendukung proses penelitian. Terdapat tiga laboratorium yang ditunjukkan, yaitu Laboratorium Teknik Pengolahan Sumber Daya Hayati dan Biomaterial, Laboratorium Teknologi Minyak Bumi, Gas, dan Batubara, serta Laboratorium Analisis Instrumental. Presentasi Dr. Hanif ini menarik banyak perhatian partisipan yang tercermin dari banyaknya pertanyaan dan tawaran kerja sama. Melalui program Meet my Lab x JFS diharapkan dapat menciptakan kolaborasi penelitian internasional. (Humas FT: nada/sumber:liputan)