Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun inflamasi sistemik kronis secara signifikan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup, kehidupan sehari-hari, dan kegiatan sosial karena menyebabkan peradangan dan kerusakan struktur sendi dan tulang. Peradangan ini sering kali menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kerusakan sendi secara permanen. RA sering kali tidak diketahui gejala dan penyebabnya sehingga diagnosisnya juga terlambat. Parahnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui tentang penyakit RA, serta aksesnya minimum dalam mendapat diagnosis dini RA di fasilitas kesehatan. Untuk itu, diperlukan penemuan alat deteksi dini yang akurat sehingga memungkinkan intervensi lebih awal dan memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita RA.