
Herman Johannes Award tahun 2025 dianugerahkan kepada Ir. Anton Sudjarwo, alumnus Teknik Sipil angkatan 1964, kelahiran Pekalongan 20 Oktober 1948. Keputusan KATGAMA ini dibacakan oleh Ir. Muslich Zaenal Asikin selaku Sekretaris Majelis Alumni KATGAMA pada pidato dies HPTT 79, 17 Februari 2025.
Ir. Anton Sudjarwo dianugerahi HJA dalam bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Sosok berusia hampir 77 tahun namun masih energik ini menyatakan bahwa UGM-lah yang membentuk dirinya menjadi seperti saat ini.
“Teknik (UGM) yang merupakan matahari yang telah banyak memberikan warna dalam kehidupan saya sampai saat ini,” ungkapnya. Berasal dari keluarga pengrajin batik dan ibu rumah tangga, Anton merasa dirinya orang biasa biasa-biasa saja dan tidak mungkin dan tidak akan bilang bahwa pengabdian ini ada dalam darahnya. “Saya adalah orang-orang biasa, tapi saya belajar di UGM di Fakultas Teknik Sipil,” tegasnya.
Gara-gara teguran
Ir. Anton bercerita, bahwa saat kuliah, ketika sudah selesai dan lulus midterm, ada mahasiswa yang telah dianggap lulus. Setelah dinyatakan lulus mata kuliah itu akan banyak waktu luang. Anton muda adalah salah satunya. Romo Cassut, salah satu mentornya saat mondok di asrama Realino menegur, “Daripada luntap-luntup, apa coba ke desa lihat-lihat di sana,” kisah Ir. Anton menirukan Romo Cassut menegurnya. “Karena mereka mendengar ada beberapa wilayah desa di sekitar sini di (lereng) Merapi itu yang kesulitan air,” lanjutnya.
Teguran itu yang menjadi pemicu Anton dan kawan-kawannya untuk turun ke lapangan. Melihat langsung keadaan masyarakat.
“Kita dolan-dolan ke sana. Desa itu memang air menjadi salah satu aspek yang sulit sekali, khususnya bagi ibu-ibu dan anak-anak ambil (air). Ada sumbernya di jurang yang dalam harus naik lagi, kira-kira memakan waktu 3 sampai 4 jam everyday,” kisah Anton.
Fenomena lain, yang bagi Anton begitu terpatri dalam ingatannya, bukan hanya bapak-bapak yang melakukan kegiatan mencari atau mengambil air itu. “Saya pernah di wilayah itu, Saya melihat seorang ibu-ibu yang dia sedang mengandung 6 bulan menggandeng anaknya yang masih kecil umur 4 tahun, ya bawa lodong naik pereng, dan mereka tidak pernah protes”.
Apa yang dilihat oleh Anton saat masih mahasiswa, menjadi pemantik untuk melakukan kerja nyata di masyarakat, mencari dan menemukan solusi agar permasalahan air yang ada di (khususnya) seputar Merapi dapat diatasi. Di kemudian hari, apa yang dilakukan Anton ini diwadahi dalam Yayasan Dian Desa.
Mengutip dari web Yayasan Dian Desa, yayasan ini bermula sebagai kelompok kecil informal yang terdiri dari tiga aktivis mahasiswa teknik yang tertarik pada pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pembangunan pedesaan. Kegiatan dimulai pada tahun 1968 dan hingga tahun 1972 masih berbentuk organisasi informal. Pada tahun 1972, kelompok tersebut terdaftar sebagai organisasi resmi dan dikenal sebagai Yayasan Dian Desa.
Yayasan Dian Desa bergerak pada berbagai aspek. Mula-mula pada awal berdirinya hanya terbatas air bersih dan sanitasi, kemudian meluas ke bidang energi terbarukan, industri kecil, pengolahan limbah, serta keuangan mikro.
“Herman Johannes Award ini adalah salah satu apresiasi dan pengakuan atas kerja-kerja Bapak Anton Soedjarwo selama puluhan tahun di masyarakat,” begitu ungkapan yang dikutip dari media sosial Yayasan Dian Desa. Dari sumber yang sama, Yayasan Dian Desa memaknai HJA yang diterima Ir. Anton Sudjarwo sebagai satu titik/penanda dari sebuah perjalanan, serta menjadi pemicu terutama bagi Yayasan Dian Desa untuk bersama-sama dengan Pak Anton menjadi berkat bagi sesama, lingkungan ataupun bangsa.
Menutup sambutannya, Ir. Anton Sudjarwo memohon izin mempersembahkan award yang diterima bagi para guru-gurunya. “Perbolehkan saya mengangkat penghargaan ini dan mempersembahkan, menunjukkan kepada guru-guru besar saya, dan juga semua guru-guru saya dari Gadjah Mada yang telah membantu dan memberikan inspirasi dan roh spirit tersebut pada saya,” tutupnya mengakhiri sambutan. (Purwoko)
Sumber:
- Youtube FT UGM
- https://www.diandesa.org/
- Instagram Yayasan Dian Desa
- https://www.sesawi.net/ir-anton-sudjarwo-gara-gara-teguran-keras-romo-casutt-sj-di-asrama-realino-tahun-1970-an-berdirilah-yayasan-dian-desa-1/
- http://sesawi.net/yayasan-dian-desa-filosofi-kerja-diambil-dari-lapangan-dan-keterlibatan-dalam-masyarakat-2/