Teknik Fisika dikenal sebagai program studi yang mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan aspek fisika dan teknologi. Dalam dunia industri seorang lulusan Teknik Fisika mempunyai kemampuan menjadi ”jembatan” bidang-bidang teknik yang lain atau disebut dengan general engineering.
Teknik Fisika UGM lahir pada kisaran waktu 1998/1999, menyusul Program Studi Teknik Nuklir yang sebelumnya ada. Di Teknik Fisika UGM terdapat 3 bidang riset. Apa saja?
Sasa Aulia, mahasiswa prodi teknik fisika angkatan 2020 menyampaikan apa saja yang dipelajarinya saat kuliah di Teknik Fisika.
Pertama, bidang energi terbarukan yang dikembangkan ke arah teknologi ramah lingkungan. Topik riset bidang ini di antaranya adalah pengembangan fotovoltaik untuk suplai air bersih, pengembangan biodiesel, hydro powerplant dan lainnya. Tentu saja ada banyak karir yang terbuka dengan topik ini, di antaranya sebagai konsultas energi, renewable energy engineer, serta di kementerian.
Kedua, bidang intrumentasi dan kontrol yang dikembangkan ke arah teknik di bidang industri. Topik riset bidang ini mendalami intrumentasi dan kontrol, seperti pengembangan sistem sensor berbasis IOT, machine learning, sistem deteksi tsunami. Prospek alumninya nanti dapat bekerja sebagai instrument engineer di berbagai industri.
Ketiga, fisika bangunan yang dikembangkan ke arah penghematan energi di bangunan seperti gedung dan rumah. “Salah satu penerapan bidang ini yaitu di smart building SGLC FT UGM, gedung berkategori green building yang ramah lingkungan dan rendah pemanfataan energi,” ujar Salsa.
Selain itu juga terdapat riset CFD di IKN. Prospek alumni yang selaras dengan topik ini ialah sebagai analisis desain bangunan berkelanjutan, manajemen proyek konstruksi, pengujian dan sertifikasi bangunan. (Humas FT: Purwoko/narasi dari video di reels)