Senat Fakultas Teknik menyelenggarakan workshop “Arah Kebijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Teknik UGM”, selama 2 hari, yaitu 24 s.d. 25 Agustus 2021. Workshop dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., diikuti oleh lebih 100 peserta yang terdiri dari para anggota senat, pengelola program studi, ketua KBK/lab dan tim ERIC dan SGLC.
Workshop ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perkembangan dan kebutuhan dunia usaha dan industri serta masyarakat, kaitannya dengan kegiatan pendidikan, dan hilirisasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat, dalam rangka menguatkan daya saing bangsa. Selain itu juga untuk merumuskan arah kebijakan ke depan terkait dengan kegiatan Tri Dharma FT-UGM, yang terdiri dari arah kebijakan bidang pendidikan (MBKM), arah kebijakan bidang penelitian (Roadmap Penelitian FT UGM), arah kebijakan bidang pengabdian kepada masyarakat (KKN Tematik berbasis teknologi karya FT UGM), serta arah kebijakan yang mendukung ketercapaian IKU.
Pembicara kunci, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Ir. Airlangga Hartarto menyampaikan materi Daya Saing Bangsa dan Peran Strategis Perguruan Tinggi. Pembicara pertama Wakil Rektor Bidang Pendidikan, pengajaran dan Kemahasiswaan dengan tema Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mendukung Pengembangan Dunia Usaha, Industri dan Jasa, dan pembicara kedua Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni dengan tema Inkubasi Industri berbasis Penelitian Inovatif untuk Penguatan Daya Saing Bangsa.
Materi yang disampaikan oleh para narasumber, selanjutnya dibahas oleh para penanggap. Penanggap pertama yang mewakili unsur industri dan jasa adalah Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D, IPM. ASEAN Eng., (Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Indonesia), penanggap ke dua dari unsur profesi keteknikan yaitu Dr. Ir Heru Dewanto, ST., M.Eng, IPU ASEAN Eng. (Ketua PII). Serta penanggap ke tiga dari unsur masyarakat/pemerintah daerah disampaikan oleh Drs. Raden Kadarmanta Baskara Aji (Sekretaris Daerah DIY).
Workshop ini menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya:
- dalam era industri 4.0, society 5.0, serta implementasi education 4.0 di bidang ilmu teknik, mengharuskan perguruan tinggi mempersiapkan seluruh mahasiswanya agar mempunyai kemampuan literasi digital, sehingga perguruan tinggi bisa menjadi bagian dari perkembangan ekonomi Indonesia;
- implementasi MBKM di UGM mendukung DUDI dan masyarakat, melalui MBKM terarah yang sesuai dengan nilai-nilai luhur UGM;
- arah kebijakan inovasi UGM, di antaranya penguatan kapasitas dan kapabilitas inovasi UGM sebagai entrepreneur university dan adopsi open inovation dengan mereduksi sekat-sekat antar fakultas/sekolah;
- investasi dan sumberdaya yang tepat dapat diarahkan pada program pendidikan keteknikan yang sangat diperlukan untuk memajukan bangsa dan kemajuan peradaban manusia;
- perguruan tinggi perlu menciptakan ekosistem inovasi, dan UGM bisa menjadi role model untuk ekosistem inovasi tersebut sebagai motor penggerak;
- perlu peningkatan pendampingan pengembangan teknologi tepat guna bagi UMKM dan penciptaan lapangan pekerjaan dan solusi permasalahan lingkungan regional, nasional dan internasional.
Hasil workshop hari pertama, selanjutnya menjadi dasar workshop hari ke dua. Pada workshop hari ke dua, para senator FT merumuskan arah kebijakan Tri Dharma FT UGM ke depan. (Penulis: Dr. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc./Editor: Purwoko)