Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., dan Direktur SDM dan Umum PT PLN Persero, Ir. Eddy D. Erningpraja, M.T., sepakat menjalin kerja sama Program Beasiswa Ikatan Dinas. Bersamaan dengan itu, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara Sekolah Vokasi UGM dan PT PLN dalam bidang rekrutmen pegawai PT PLN Persero melalui Program Pendidikan Diploma Tiga. Penandatangan dilakukan oleh Caretaker Direktur Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr. Ir. Fatchan Nurrochmad, M.Agr., dan Direktur SDM dan Umum PT PLN dengan disaksikan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D.
Eddy mengatakan pada tahun 2016, Indonesia membutuhkan 60.000 megawatt energi listrik. Saat ini, jumlah yang tersedia adalah sebesar 27.000 megawatt. Dari jumlah tersebut, baru 22.000 megawatt beban yang terpakai. Ini mengisyaratkan bisnis listrik akan terus meningkat. “Oleh karenanya, kami sangat membutuhkan kerja sama dengan semua bidang, Jurusan Elektro, Mesin, dan lain-lain,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Rektor menyampaikan kerja sama dengan PT PLN merupakan tradisi yang telah lama terjalin, terutama dengan Fakultas Teknik terkait dengan kesepakatan kebijakan transmisi listrik di Indonesia. Untuk itu, sebelum terjun ke bidang-bidang yang dibutuhkan, UGM telah membekali para mahasiswanya dengan skill, attitude, dan melengkapinya dengan values. Values ini berupa pemberian bekal ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Pancasila kepada para mahasiswa agar kelak memiliki orientasi terhadap berbagai tugas yang akan diemban saat bekerja di PT PLN. “Yang akhirnya nanti mereka diharapkan akan mampu mewujudkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan keadaban di tengah masyarakat,” kata Rektor.
Setelah penandatanganan kerja sama, acara dilanjutkan dengan sesi kuliah umum bagi mahasiswa UGM di Grha Sabha Pramana. Di tempat tersebut, Direktur SDM dan Umum PT PLN Persero kembali mengingatkan tentang kebutuhan listrik di Indonesia yang terus meningkat. Kondisi di Indonesia saat ini, baru 65% daerah teraliri listrik dengan rasio di Jawa masih tertinggi dibandingkan dengan di luar Jawa.
Guna mencapai ketercukupan 60.000 megawatt di tahun 2016, pada tahap I akan segera dibangun pembangkit listrik berkekuatan 10.000 megawatt di Jawa dan Sumatra dan dilanjutkan tahap berikutnya, yaitu dengan berinvestasi listrik tenaga surya di Sulawesi. (Humas UGM/ Agung)
sumber: www.ugm.ac.id