
1 Juli 2025 — Duka mendalam menyelimuti Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya keluarga besar Fakultas Teknik, atas wafatnya Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Fakultas Teknik UGM. Septian meninggal dunia dalam insiden kapal terbalik saat menjalankan tugas pengabdian masyarakat KKN-PPM di Maluku Tenggara, pada Selasa (1/7) pukul 15.28 WIT.
Kejadian bermula saat tujuh mahasiswa UGM bersama lima warga lokal melakukan pengambilan pasir di Pulau Wahru sebagai bagian dari program revitalisasi terumbu karang menggunakan metode artificial patch reef (APR). Mereka berangkat menggunakan dua speedboat pada pukul 11.00 WIT. Namun, dalam perjalanan pulang, salah satu kapal mengalami kecelakaan akibat gelombang pasang dan hembusan angin kencang. Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, satu dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu mahasiswa bernama Bagus Adi Prayogo (Kehutanan, Angkatan 22) sempat dinyatakan hilang. Bagus akhirnya ditemukan oleh warga dalam keadaan tidak bernyawa, sehingga total dua mahasiswa menjadi korban jiwa dalam insiden ini.
Keluarga besar Fakultas Teknik UGM sangat kehilangan. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang santun, cerdas, dan memiliki semangat pengabdian tinggi. Ia turut mewarnai dinamika akademik dan sosial di lingkungan teknik, serta menunjukkan dedikasi luar biasa selama menjalani KKN-PPM. “Kepergiannya bukan hanya duka bagi keluarga dan teman dekat, tetapi juga bagi rekan satu unitnya di KKN-PPM Manyeuw,” ujar perwakilan Fakultas Teknik.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., turut menyampaikan belasungkawa mendalam. “Kami sangat kehilangan sosok muda penuh potensi dan semangat. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ungkapnya.
UGM melalui DPKM, Fakultas Teknik, serta jejaring alumni KAGAMA di Maluku bergerak cepat untuk memastikan penanganan tanggap darurat. Koordinasi intensif dilakukan bersama Bupati dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, termasuk untuk mendampingi proses pencarian korban hilang dan pemulangan jenazah ke daerah asal. Kampus juga menyalurkan bantuan psikologis dan logistik kepada mahasiswa yang turut terdampak insiden ini.