Selalu ada yang unik, baru, dan menarik di Fakultas Teknik UGM. Terhitung sejak September 2018, tepatnya setiap hari Senin awal bulan, warga FT UGM dihimbau mengenakan busana daerah. Mulai dari staf kependidikan, dosen dan juga mahasiswa menyambut himbauan ini dengan suka cita.
Pakaian daerah yang dipakai tidak harus sama persis dan lengkap sebagaimana pakaian daerah tertentu. Penekanan pakaian daerah pada model penggunaan kain atau aksesori tradisi, yang mudah atau sudah dimiliki, murah, tetap nyaman untuk bekerja dan melakukan layanan, serta tentunya sopan.
Keleluasaan yang diberikan, menjadikan warga FT UGM bisa memilih sesuai selera. Ada yang memakai baju surjan dipadu dengan blangkon, namun tetap mengenakan celana panjang seperti biasanya. Ada pula yang dilengkapi dengan kain jarik yang menggantikan celana panjang. Ada yang mengenakan busana daerah Madura, Kalimantan, Bali, atau daerah lainnya. Atau pilihan yang cukup sederhana dengan mengenakan baju lengan panjang (baju koko), kopiah, serta kain sarung. “Saya memakai pakaian khas Betawi, biar mudah”, kata Eko Hendrawan, salah satu staf di FT UGM.
[huge_it_gallery id=”8″]
Apresiasi disampaikan oleh Yayul Safaronah, staf SHE FT UGM. “Program ini bagus. Sekarang banyak pakaian modern, program ini bisa mengingatkan lagi budaya kita. Akan lebih bagus kalau bisa di seluruh UGM” terangnya. Sementara Nolo Hapsari dari Teknik Kimia UGM, dengan gembira menyampaikan apresiasi, “ini hanya diselenggarakan di FT UGM”, katanya mantap.
Apresiasi juga disampaikan dari luar FT UGM. Ambar Bagianti, mahasiswa dari FIB UGM yang sedang paruh waktu di Perpustakaan FT UGM, salah satunya. “Himbauan berpakaian daerah di FT UGM ini membuat saya merasa bangga, program ini bisa menjadi contoh bagi fakultas lain untuk melestarikan budaya bangsa dan menunjukan keragaman budaya yang kita miliki”, demikian Ambar berpendapat.
***
Pada bulan Oktober 2018, Senin pekan pertama tepat di tanggal 1 yang sekaligus juga hari Kesaktian Pancasila. FT UGM terasa semarak dengan diselenggarakannya apel budaya untuk sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila. “Yuk rayakan kaya ragam budaya nusantara, rayakan Bhinneka Tunggal Ika, rayakan Indonesia”, Prof. Nizam mengajak semua warga FT UGM.
Prof. Nizam, Dekan FT UGM menyampaikan bahwa himbauan ini merupakan bentuk merayakan Indonesia, mengapresiasi ragam budaya, membangun solidaritas dan semangat kebangsaan. “Saat dunia penuh dengan disrupsi dan gegar budaya, akar pijakan yang kokoh justru makin penting, budaya sabagai bagian dari jati diri bangsa perlu dikuatkan sebagai akar yang menghunjam kuat ke bumi Pertiwi”, terang Prof. Nizam. (Humas FT: Purwoko)