Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM, kembali menyumbangkan prestasi. Tidak hanya satu, namun 3 juara sekaligus dalam satu kompetisi. Kompetisi tersebut bertajuk “Speed Hack” yang diselenggarakan oleh PT. Solusi Pembayaran Elektronik, tanggal 15-16 Desember 2018 di Yogyakarta.
Sebelumnya peserta diseleksi, hingga tersisa 25 tim yang diundang untuk semi final. Peserta terdiri dari mahasiswa dan umum, berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta semi final disaring lagi pada hari pertama dengan tantangan membuat QR Code generator dan QR Code reader, hingga tersisa 14 tim.
Tim yang tersisa mengikuti babak final pada hari kedua. Pada final, peserta dipersilakan memilih 1 dari 6 topik. “Topik diberikan pada pukul 5 pagi. Padahal pukul 7 kami harus siap, dan pukul 8 mulai lomba. Peserta diberi waktu 7 jam sejak pukul 08.00 untuk mengerjakan tugas sesuai topik”, Anton, salah satu anggota tim menjelaskan.
Pemenang lomba selain memperoleh hadiah uang, juga mendapatkan golden ticket untuk berkarir di PT. Solusi Pembangunan Elektronik. Tim dari DTETI FT UGM berhasil memborong juara. Juara pertama berhak mendapat hadiah 9 juta rupiah, beranggotakan Bhaskoro Adi Wicaksono, Muhammad Zulfa Dhiaulhaq, dan M. Arifin Hidayat.
Tim ini mengambil topik “CommuteMe!”, dengan projek membuat aplikasi untuk tracking posisi sarana transportasi yang sedang ditunggu. “Cocok untuk Trans Jogja. Dengan aplikasi ini calon penumpang bisa melihat posisi bus yang ditunggu. Selain itu, kami tambahi fitur di luar permintaan juri. Fitur akses ke portal berita, agar calon penumpang tidak jenuh menunggu kendaraan. Serta update keadaan lalu lintas atau informasi lain melalui bot Line yang juga kami buat”, Arifin menjelaskan. Co-driver bus, misalnya, bisa update melalui bot Line, dan otomatis akan muncul di aplikasi yang dipakai oleh calon penumpang.
“Mungkin karena ada inovasi tambahan fitur selain dari permintaan juri ini, kami bisa menang”, Arifin menerka sebab timnya menang.
Sementara itu juara kedua memperoleh hadiah 6 juta rupiah, diperoleh tim yang beranggotakan Muhammad Hafidh Winayasakti, Rafel Permata Syukur Ramadhan, Ridwan Afwan Karim Fauzi.
Tim ini mengambil tema “Plat Scanner”. “Aplikasi yang dikembangkan dimaksudkan agar pemilik kendaraan bisa berkendara dengan benar, serta mencegah perilaku kurang baik”, jelas Wina. Aplikasi ini berguna untuk membaca plat nomor kendaraan, kemudian memperlihatkan profil pemilik kendaraan. Pengguna aplikasi dapat memberi komentar atau rating berkendaraan si pemilik.
Sedangkan juara 3 beranggotakan Antonius Yonanda Chrisma Nugraha, dan Faturahman Yudanto, memperoleh hadiah 3 juta rupiah. Anton dan Yuda mengambil topik “Face Recognition”. Aplikasi yang dikembangkan digunakan untuk membaca wajah, kemudian menampilkan profil si pemilik wajah serta memberi rating.
“Saya melihat peserta dari UGM, khususnya DTETI FT UGM, bentuknya tim, bukan perseorangan. Ada point lebih pada aspek kerjasama dan komunikasi dengan juri, yang kemungkinan tidak dimiliki oleh peserta perseorangan. Kami berbagi peran, dan tentunya strategi dalam memilih tema. Temanya kami sepakati berbeda. Tiga tim ini sudah terbentuk chemistry sejak awal. Kami ada yang satu kelompok dalam projek ketika kuliah, masing-masing punya pengalaman dan keahlian. Dari situ kami memilih 1 dari 6 tema tersebut”, terang Wina. (Humas FT: Purwoko)