Tim Avengers dari Teknik Kimia UGM yang beranggotakan Ignatius Gerald Tondi Sinaga, Krisna Kurnia Adhi, Narendra Asha Kusuma Negara, Hanif Asshiddiq Rohmat, dan Adi Winata berhasil meraih 2nd Runner Up pada Kompetisi Internasional yang diadakan oleh Ikatan Mahaiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Tahun ini CPDC mengusung tema “Mitigating Global Crisis in a Sustainable Way” yang berlangsung selama enam bulan. Kompetisi ini dilakukan secara daring diawali dengan pengumpulan abstrak pada November 2020, pengumpulan paper dan “Pitch Deck Video” pada Januari 2021, pengumuman finalis lomba pada Februari 2021, lalu diakhiri dengan Kompetisi pada 12 Maret 2021.
Tim Avengers UGM membuat produk Thanos (Eco-Friendly Food Packaging as Styrofoam Alternative) yang berbahan dasar limbah kelapa sawit dan batang nanas.
Thanos mampu terurai secara alami, memiliki kekuatan yang mengalahkan Styrofoam, disertai dengan harga yang ekonomis. Produk ini berangkat dari kekhawatiran akan tingginya penggunaan wadah makanan sekali pakai yang meningkat selama pandemi.
Gerald menjelaskan tahapan baru kompetisi tahun ini adalah pembuatan video pitch deck mengenai produk dalam waktu singkat. Kedalaman dari pitch deck hingga mencapai production line, strategi pemasaran, hingga business model canvas.
“Kondisi online membuat seni presentasi menjadi krusial. Ditambah lagi dengan prototype yang tidak bisa diuji cobakan secara langsung di depan dewan juri sehingga dengan media terbatas peserta harus bisa meyakinkan dewan juri bahwa produk yang diusulkan adalah yang terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan tahun ini mereka bisa membuat prototype yang kurang lebih bisa menggambarkan bahwa produk tim feasible untuk dikembangkan lebih lanjut dan bisa menyelesaikan problem yang ada di masyarakat meskipun banyak kendala di perizinan dan protokol masa pandemi yang sedikit menghambat untuk pengujian di laboratorium.
“Kami harap produk yang kami tawarkan bisa meningkatkan awareness publik akan permasalahan yang selama ini mungkin terlewat. Prototype yang sudah ada bisa dikembangkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan aspek ergonomis dan branding yang masih bisa diperdalam lagi. Harapan akhirnya adalah produk ini dapat direalisasikan hingga diproduksi secara massal,”ujra Gerald.