Desain gerbang dari Tim Canggate dengan tema Langgam, Lenggang, Luhur, berhasil menjadi pemenang pada Sayembara Desain Gerbang Universitas Lampung (Unila). Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama antara Unila dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), diselenggarakan 19 November s.d. 4 Desember 2023, pengumuman pemenang pada 11 Desember 2023.
Tim Canggate UGM dan terdiri dari lima anggota, yaitu Dr. Eng. Ar. Alexander Rani Suryandono S.T., M.Arch., IAI. sebagai ketua, serta anggota para peserta Program Profesi Arsitektur FT UGM angkatan 2022, yaitu Jundullah Salman Alfaruq, Naufal Mufid, Diena Aslama Scientifionisa Kurniapramono, dan Zeka Oktaviana Putri.
Tarian Cangget dipilih sebagai nama dari gerbang ini karena menjadi representasi bagi karakter generasi muda. Tim Canggate melihat tarian Cangget sebagai bentuk perubahan dari fase kehidupan individu dalam tradisi masyarakat Lampung. Konsep ini diusung sebagai harapan bagi individu untuk berubah ke arah yang lebih baik. “Kami mengambil konsep Cangget sebagai simbol transformasi mahasiswa menuju individu yang lebih baik dalam proses perkuliahan mereka,” ujar Zeka Oktaviana Putri.
Tarian Cangget dipilih karena melambangkan karakter universal, adaptif, dan sarat makna piil pesenggiri, yang mencakup nilai-nilai penghormatan, sikap bijaksana, persatuan, keadilan, perlindungan, dan menjaga kehormatan.
Jundullah Salman saat presentasi menjelaskan tiga poin utama yang diwujudkan dalam desain gerbang Canggate. Pertama, “Unila as a Green Campus”. Lansekap gerbang ini nantinya dilengkapi dengan sistem drainase untuk mencegah genangan hujan, deretan pepohonan peneduh, serta jalur sepeda dan pejalan kaki yang mendorong mahasiswa untuk menjalani gaya hidup berkelanjutan dan peduli lingkungan.
Kedua, “Unila as a Place for Everyone”. Desain yang inklusif dengan jalur pedestrian lebar yang ramah difabel, dilengkapi dengan ramps dan guiding block menjadikan lingkungan Unila ramah dan terbuka bagi semua, tanpa memandang status.
Ketiga, “Unila as an Enjoyable Environment”. Menciptakan suasana unik dengan lansekap yang organik, keragaman vegetasi dan cahaya matahari langsung memberi kesan berbeda dari suasana kampus yang cenderung kaku dan formal. Bunga Bugenville yang akan diletakkan sebagai dekorasi menyelaraskan semangat “Unila berbunga, Bersih, Berbudaya, Penuh Kenangan”.
Dengan kombinasi konsep dari unsur estetika, ekologi, dan environment, Canggate berhasil memenangkan sayembara ini dengan total hadiah sebesar Rp25 juta. Hadiah tersebut diserahkan langsung Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Budi Sutomo.
Karya Salman dkk. merupakan bagian dari pendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya penanganan perubahan iklim, dengan mengoptimalkan dukungan lingkungan hijau. (Tim Canggate/Review: Purwoko)