GATe, atau (Gadjah Mada Airport Transporter Electric) yang dikembangkan oleh tim FT UGM resmi masuk dalam e-katalog nasional. Launching masukknya GATe di e-katalog dilaksanakan di gedung Pancabratha Prof. Herman Johannes (ERIC), tepat pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Kamis (10/8/2023).
Hadir pada launching ini, Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi Pendidikan LPDP Ir. Wisnu Sarjono Soenarso, M.Eng., Rektor UGM Prof. Ova Emilia, Ph.D., Direktur Penelitian UGM Prof. Dr. Mirwan Ushada, dan Wakil Dekan Bidang Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Ir. Ali Awaludin, Ph.D.
GATe dikembangkan dengan dana LPDP. Saat ini GATe punya kapasitas angkut 5 orang, dan 1 sopir, dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Kendaraan ini berbasis listrik, dengan baterai 4 KW, dan kemampuan jelajah 50 km, serta dapat diperpanjang dengan spesifikasi baterai lebih tinggi.
Di FT UGM, GATe selalu digunakan untuk mengantar tamu yang hadir. Saat ini, GATe sudah hadir pula di berbagai tempat, di antaranya Jogja International Airport, Soekarno Hatta Airport, dan tempat pariwisata.
Gate telah masuk di e-katalog nasional dengan alamat https://e-katalog.lkpp.go.id/katalog/produk/detail/66095256?lang=id&type=regency
***
Ir. Wisnu Sarjono Soenarso menyampaikan bahwa LPDP berkomitmen melayani bangsa Indonesia untuk lebih maju dan berdaya saing. LPDP pun mendukung pengembangan kendaraan listrik. Dengan TKDN (Tingkap Komponen Dalam Negeri) 34%, merupakan modal GATe untuk masuk e-katalog.
“Terima kasih ketua peneliti, Bu Rektor atas dukungannya,” ungkap Wisnu Sarjono. Wisnu juga berharap agar tidak berhenti di-launching, namun bisa mengajak dari yang dekat untuk memanfaatkan. Setiap bandara, rumah sakit, mall, bisa memanfaatkan. “Kalau bisa di istana juga ada”, harap Wisnu Sarjono. Kita berharap hari ini kita bisa menyumbangkan kontribusi untuk negara yang lebih baik.
Rektor UGM, Prof. Ova Emilia menegaskan bahwa UGM berkomitmen untuk menghasilkan penelitian yang berkontribusi pada bangsa dan kehidupan. GATe dikembangkan sebagai kendaraan khusus, ramah lingkungan. “Terimakasih pada LPDP yang memberi dukungan luar biasa”, ungkapnya. Pengembangan mulai dari 2019 sampai 2023 tentu saja membutuhkan ketekunan, komitmen dengan berbagai permasalahannya.
Setelah produk ada, maka keberpihakan pemerintah sangat diperlukan. Kita harus mencintai produk sendiri. UGM berkomitmen memberikan yang terbaik melalui tridharma, melalui inovasi dan ide tiada henti dari para peneliti dan sivitas akademika. “Kita memastikan bahwa ide-ide tersebut dapat tumbuh dan berkembang” tegas Rektor.
“Kita akan usahakan kerja sama dengan industri dan para pemakai untuk memperluas pemakaian dari GATe di Indonesia,” ungkap Rektor.
“78 hari ulang tahun RI, 28 Harteknas. Talenta riset dan inovasi dari UGM untuk Indonesia emas”, pantun Rektor menutup sambutannya.
Prof. Dr. Mirwan Ushada, Direktur Penelitian UGM menekankan bahwa dengan masuknya GATe di e-katalog, sesungguhnya juga harus dibarengi dengan kesiapan untuk menyambut berbagai pesanan dengan berbagia tantangan, termasuk layanan purna jual.
Wakil Dekan FT UGM Ir. Ali Awaludin mengajak berbagai pihak untuk mencintai dan membanggakan produk anak bangsa. “Mari cintailah apa yang anak bangsa ini buat, tidak usah melihat sisi kekurangannya, mari kita banggakan sisi kelebihannya, karena di situlah kita akan maju sebagai bangsa yang berdaulat,” tegas Wakil Dekan.
Adanya GATe di ERIC, menurut Wakil Dekan, sebagai bagian dari ERIC yang menjadi hub untuk semua warga, terutama di lantai 1, yang ke depan akan dijadikan gallery, display teknologi produk FT UGM. (Humas FT/Purwoko)