Indonesia saat ini mengalami kelebihan pasokan listrik sejak 2015 dan diprediksi masih akan terus terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya ketidaksesuaian antara proyeksi permintaan dengan realisasinya. Di satu sisi, ada aspek kehandalan atau jaminan ketersediaan energi, sebagai sesuatu yang patut disyukuri, tetapi dari sisi keekonomian, kondisi kelebihan pasokan ini menyebabkan kerugian yang cukup membebani keuangan negara. “Kondisi kelimpahan pasokan energi listrik juga berdampak pada investasi energi baru terbarukan karena kondisi ini secara otomatis akan menjadikan tertutupnya ruang pengembangannya. Karena dalam kondisi kelimpahan energi, pemerintah kemungkinan besar akan mengambil sikap pragmatis yaitu dengan memprioritaskan sumber energi yang sudah ada,” kata Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Imam Prasetyo, M.Eng., Ph.D., dalam pidato pengukuhan Guru Besar pada bidang Teknik Kimia, Selasa (9/1), di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM.
Arsip: