Pada tanggal 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB, terjadi gempa bumi 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan Magnitudo 5,6 (M5,6) pada kedalaman 10 km. Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa hingga pukul 17.00 WIB Selasa, 22 November 2022, korban meninggal dunia 268 jiwa, korban hilang 151 orang, korban luka sebanyak 1.083 orang, dan 58.362 orang mengungsi serta terdapat 22.198 unit rumah yang rusak akibat gempa bumi tersebut.
Tim Peneliti Laboratorium Sistem Sensor dan Telekontrol (SSTK) di Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada yang dipimpin oleh Prof. Ir. Sunarno, M.Eng, Ph.D. IPU, telah mengembangkan penelitian mengenai sistem peringatan dini (Early Warning System) gempa bumi sejak tahun 2013. Sistem EWS tersebut didasarkan pada pengukuran konsentrasi gas radon dan groundwater level [1-3]. Hingga bulan November 2022, tim peneliti telah memiliki tujuh stasiun telemonitoring yang berada di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Pada akhir tahun 2021, tim peneliti berhasil memprediksi 1-4 hari sebelum terjadinya gempa bumi dengan Magnitudo lebih dari M4.5 di area prediksi dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur (lempeng Samudera Indo-Australia) yang dibangun berdasarkan fluktuasi prekursor (konsentrasi gas radon dan groundwater level) [4-5]. Gambar 1 menampilkan data pengukuran konsentrasi gas radon mulai tanggal 1 November 2022 hingga tanggal 22 November 2022 di stasiun telemonitoring konsentrasi gas radon Daerah Istimewa Yogyakarta.
Konsentrasi gas radon naik hingga lebih dari sembilan kali lipat sebelum terjadinya gempa bumi yang terjadi di Bengkulu M6.8 pada tanggal 18 November 2022 dan di Cianjur M5.6 pada tanggal 21 November 2022. Berdasarkan algoritma prediksi waktu terjadinya gempa bumi yang diintegrasikan dengan pesan automatis melalui aplikasi Telegram, terdapat peringatan pada sistem peringatan dini gempa bumi yang telah dirancang oleh tim peneliti (Gambar 2).
Ketika sistem mengirimkan status ‘waspada’, maka prediksi gempa bumi 1-4 hari ke depan akan terjadi di daerah antara Aceh hingga Nusa Tenggara Timur dengan magnitude lebih dari M4.5. Berdasarkan status “waspada” pada tanggal 18 November 2022, maka dalam 1-4 hari ke depan akan terjadi gempa dengan magnitudo lebih dari M4.5. Namun, tim peneliti EWS DTNTF tidak memiliki hak untuk mengumumkan hasil prediksi tersebut kepada publik.
USGS (United State of Geological Survey) menyampaikan bahwa sistem peringatan gempa bumi yang ideal terdiri dari tanggal dan waktu, magnitudo, dan lokasi. Sistem peringatan dini gempa bumi yang dirancang oleh tim peneliti EWS DTNTF masih dalam pengembangan untuk mencapai sistem peringatan dini gempa bumi yang ideal yakni lebih spesifik pada waktu, magnitudo, dan lokasi gempa. Gambar 3 menunjukkan salah satu lokasi stasiun telemonitor di wilayah Tulungagung Jawa Timur.
Daftar Pustaka
[1] Sunarno, H. L. Firdaus, Y. F. Luckyarno, M. M. Waruwu, and R. Wijaya, “Detection system for deterministic earthquake prediction based on radon concentration changes in Indonesia,” Journal of Engineering Science and Technology, vol. 15, no. 3, pp. 1787–1798, 2020.
[2] Sunarno, M. M. Waruwu, and R. Wijaya, “Development of the real time telemonitoring system for earthquake prediction deduced from fluctuations in groundwater levels at Yogyakarta region-Indonesia,” Journal of Theoretical and Applied Information Technology, vol. 83, no. 1, pp. 95–99, 2016.
[3] L. HERLAMBANG, Detection System For Deterministic Earthquake Prediction Based On Changes Of The GWL And Radon Concentration. etd.repository.ugm.ac.id, 2018. [Online]. Available: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/166673
[4] T. Oka Pratama, “Earthquake Early Warning System Based on Radon Gas Concentration and Groundwater Level Fluctuation at Yogyakarta Region-Indonesia.” Jan. 01, 2021.
[5] T. Pratama, Sunarno, S. Hawibowo, dkk, “Deterministic system for earthquake early warning system based on radon gas concentration anomaly at Yogyakarta Region-Indonesia,” AIP Conference …, no. Query date: 2021-11-17 00:58:09, 2021, doi: 10.1063/5.0037683.