Dua mahasiswa FT UGM, yaitu Tiara Tirta Mayangsari dari PWK 2020 dan Muhammad Farel Rafifawwas dari Teknik Elektro 2020, turut berkontribusi pada Tim Timbakara untuk meraih emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-36 pada tanggal 27-30 November 2023. Tiara dan Farel tergabung di Tim Rimbakara bersama Tabitha Andrea Putri (FKH), Kirana Maharani (FEB), dan Miftakhul Difa Ma’syar (FEB).
Pada PIMNAS 2023 ini, UGM meraih 29 medali, terdiri dari 11 emas, 9 perak, dan 9 perunggu. Tim Rimbakara sumbang medali emas presentasi, dan turut mengantarkan UGM merebut kembali Piala Adhikarta sebagai juara umum.
“Rasa haru dan bangga menyelimuti kami. Perjuangan kami untuk dapat mengenalkan kekah pada edisi pertama buku kami ke mata nasional bahkan internasional akhirnya membuahkan hasil. Inilah rimbakara, wujud cinta kami untuk Natuna dan Indonesia,” ungkap Tiara dkk di Tim Rimbakara
Rimbakara merupakan buku interaktif dengan virtual influencer sebagai media pengembangan rasa empati anak usia dini terhadap ancaman kepunahan satwa endemik. Tidak seperti buku biasa, Rimbakara juga menghadirkan teknologi berupa aplikasi yang berisi interactive game, fitur augmented reality, dan juga kartu ekspresi.
Ide dilatarbelakangi oleh kekhawatiran pada kepunahan satwa endemik di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki daftar panjang kasus konflik satwa endemik yang berakhir pada tingginya risiko kepunahan.
Nama Rimbakara berasal dari dua suku kata, yaitu “Rimba” yang berarti hutan dan “Kara” yang berarti pelindung. Buku ini akan menampilkan sosok hero yang menjadi virtual influencer yang akan berpetualang di dalam cerita dan membantu proses penyelamatan satwa endemik Indonesia. Sosok hero ini meliputi dua figur anak laki-laki dan perempuan, yaitu bernama “Kara” dan “Una”. Berbeda dari buku lain, pada edisi pertama buku interaktif Rimbakara mengangkat petualangan mereka di Pulau Natuna dengan satwa Kekah yang merupakan satwa endemik Pulau Natuna.
Buku ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta mengembangkan rasa empati anak mengenai status kepunahan dan peran satwa endemik di ekosistem sehingga timbul kesadaran untuk melakukan upaya penyelamatan satwa endemik agar risiko kepunahan dapat ditekan dan kelestarian ekosistem terjaga.
Rimbakara telah dan akan terus memperluas kerja sama dengan komunitas serta lembaga konservasi satwa dan literasi, salah satunya Mantau Kekah dan Forum TBM. Lebih lanjut lagi, Rimbakara digadang dapat menjadi solusi pengembangan empati dan edukasi kepunahan satwa di Indonesia dalam lingkup komunitas, lembaga pendidikan, hingga cakupan keluarga. Saat ini, Rimbakara telah tersedia di marketplace Shopee. Selain itu, Rimbakara juga dapat dijumpai di media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Youtube dengan username @pkmkugm_rimbakara. (Tiara/Tim Rimbakara)