Alumni Teknik Mesin UGM 2004 mengadakan Reuni 20 Tahun dengan 2 mata acara, yaitu Malam Keakraban pada Sabtu (13/07) dan Fun Bike pada Minggu (14/07), bertempat Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM. Selain dihadiri oleh alumni Teknik Mesin 2004, Reuni 20 Tahun juga dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan, dan juga mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM sebagai panitia.
Diwawancarai oleh tim Humas, Ketua Angkatan 2004 Teknik Mesin UGM, Iqbal Felani, menuturkan kesannya terhadap kampus yang meski sudah banyak berubah, namun masih dapat dikenali ruang-ruang tempatnya berkuliah dulu. “Untuk laboratorium, saya dengar sudah banyak yang berubah fasilitasnya dan berpindah ruangan, dan itu yang belum saya tahu. Setelah ini rencananya kami ingin tur berkeliling kampus untuk melihat laboratorium,” tambah Iqbal. Masih menurut informasi dari Iqbal, dari 150 orang alumni Teknik Mesin 2004, ada 44 orang yang berhasil terdata menyanggupi untuk hadir, dan ada 25 orang yang hadir pada acara Malam Keakraban dari seluruh wilayah di Indonesia.
Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada alumni Teknik Mesin 2004 yang hadir pada Malam Keakraban. “2004 adalah angkatan yang spesial untuk saya, karena angkatan 2004 adalah kelas pertama yang saya ajar,” tutur Adhika.
Pada Malam Keakraban, audiensi menjadi mata acara penting yang membuka ruang diskusi antara alumni dan pengurus Departemen dan Prodi. Diperoleh informasi bahwa kemampuan leadership dari mahasiswa Teknik Mesin UGM masih perlu ditingkatkan lagi dengan terus belajar. Oleh karena banyak mahasiswa Teknik Mesin UGM yang masih dinilai belum mahir beradaptasi terhadap lingkungan luar, termasuk luar negeri, Taruna Ariwibowo selaku alumni Teknik Mesin 2004 yang berkarir sebagai Operation Director di PT. Pertamina International Timor, menilai perlu ada peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal dengan membangun jejaring dalam kegiatan antar angkatan.
Herman Manurung, dari PT Unilever Indonesia mengatakan bahwa digitalisasi harus sudah diajarkan sejak di bangku kuliah, karena dalam dunia industri, robotik dan machine learning sudah banyak digunakan. Menambahkan pernyataan Herman, Angga dari PT. Petrokimia menyampaikan bahwa seharusnya kampus sudah mengajarkan kolaborasi dan kemampuan berpendapat yang akan bermanfaat ketika lulusan memasuki dunia industri. Tentang kerja sama antara kampus dan industri, Gama Wira Medika dari Pertamina Refineri unit Plaju mengatakan bahwa perlunya DTMI menyederhanakan proses administrasi ketika bekerjasama dengan industri agar semakin banyak kerja sama yang terjalin.
Perwakilan alumni lain, Makhfud, yang berkarir di PT. PLN Indonesia Power Adipala, Cilacap, membuka kesempatan untuk mahasiswa bisa belajar langsung ke pembangkit listrik dengan adanya simulator pembangkit supercritical di PT. PLN Power Adipala, Cilacap. Sebagai pesan penyemangat, Rita Urdinumarela dari PT. PLN UIP JBT mengingatkan bahwa tidak ada batasan bagi lulusan Teknik Mesin untuk berkarir di luar bidang teknik mesin, karena Rita pun berkarir di bidang legal saat ini, dan memberi manfaat yang luar biasa kepada korporat.
Acara Fun Bike yang dilaksanakan di hari kedua dalam rangkaian Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 mengambil rute seputar kampus UGM, dengan melewati Sekolah Vokasi, perempatan Mirota Kampus, masuk ke kawasan Boulevard UGM, Perpustakaan Pusat UGM, Masjid Kampus UGM, Fakultas Hukum, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, dan nantinya akan kembali lagi ke Tugu Teknik.
Rute Fun Bike ini juga membawa peserta untuk melakukan perhentian di beberapa titik ikonik yang ada di lingkungan kampus UGM. Beberapa titik ikonik yang menjadi titik perhentian yaitu Bundaran UGM, Grha Sabha Pramana dan Lapangan Pancasila, Kantor Pusat UGM (Balairung), dan Tugu Teknik. Alumni peserta Fun Bike melakukan foto bersama di titik-titik perhentian, sebagai wujud mengenang kembali memori sewaktu menjadi mahasiswa UGM. Selain berfoto di titik-titik ikonik UGM, peserta Fun Bike sarapan bersama di rumah makan SGPC Bu Wiryo yang merupakan rumah makan legendaris bagi mahasiswa UGM dari masa ke masa untuk melengkapi nostalgia pada acara Reuni 20 Tahun ini.
Satriyo Wicaksono selaku Ketua Panitia Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 menyatakan bahwa kemeriahan rangkaian acara Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 di luar ekspektasi karena terlihat dengan jelas antusiasme dari alumni Teknik Mesin 2004 dalam mengikuti jalannya acara. “Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, gayeng sekali, dan teman-teman 2004 bisa kembali berkunjung ke Teknik Mesin untuk mengenang masa-masa mudanya dulu di kampus seperti apa, dan bercandanya juga ternyata sama setelah 20 tahun ini,” tutur Satriyo. Satriyo juga menyatakan apresiasinya kepada mahasiswa Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) yang telah membantu dalam mengatur jalannya acara reuni dari Malam Keakraban hingga Fun Bike sehingga dapat berjalan lancar.
Sebagai pesan untuk mahasiswa KMTM, Satriyo mengimbau mahasiswa untuk giat berorganisasi. “Dalam berorganisasi, nanti akan meningkatkan softskill, keterampilan arrange acara dan public speaking, sehingga keterampilan-keterampilan itu akan terasah tanpa mengesampingkan tugas utamanya, yaitu belajar. Juga untuk mahasiswa Teknik Mesin supaya materi yang dipelajari agar benar-benar dipahami dan bukan hanya mengejar nila, karena dalam dunia kerja, ketika interview yang dinilai adalah pemahaman dan pola pikir terhadap materi yang sudah dipelajari,” ucap Satriyo.
Sebagai pemungkas, Satriyo juga mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen di DTMI karena telah memberi tempat bagi Teknik Mesin 2004 untuk kembali pulang, dan juga berpesan kepada teman-teman alumni Teknik Mesin 2004 untuk selalu mengingat almamater dan bisa berkontribusi nyata kepada kampus. (Gusti/DTMI)