Tanggal 3 November 2017, Fakultas Teknik UGM melakukan peresmian jembatan kayu di desa Purwobinangun, Sleman, Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, peresmian sekaligus penyerahan dilakukan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Sugeng Sapto Surjono, S.T. , M.T. didampingi oleh Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku pembimbing dalam pembuatan jembatan ini didampingi oleh beberapa dosen Fakultas Teknik UGM.
Dari Desa Purwobinangun, dihadiri oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Purwobinangun, Kepala Dukuh Beneran dan warga padukuhan Beneran – Cepet. Dalam sambutannya, Kepala Desa Purwobinangun mengatakan, “Kami sangat berterima kasih sekali dengan dibangunnya jembatan ini. Mengingat dahulu jalan ini merupakan akses utama warga padukuhan Cepet yang akan bepergian ke Pakem, ataupun sebaliknya, dari warga Pakem yang hendak ke pasar Srowolan. Jalan ini sangat vital sekali.”
“Jembatan ini sangat bermanfaat sekali terutama bagi petani yang hendak kesawah. Mereka sekarang bisa melintas dengan cepat tanpa harus memutar jalan yang lebih jauh”, imbuhnya. Bapak Kepala Desa juga menambahkan, bahwa jembatan kayu ini sangatlah cocok untuk dipasang di tempat-tempat wisata. Selain unik, konstruksi jembatan juga kokoh, sehingga mempunyai nilai jual tinggi. Mengingat di daerah Sleman, banyak sekali desa-desa wisata yang sedang dikembangkan.
“Semoga jembatan ini bisa dimanfaatkan oleh warga Desa Purwobinangun dengan sebaik-baiknya. Untuk potensi dan pengembangannya bagi daerah lain, kita bisa diskusikan bersama-sama untuk pengabdian masyarakat dalam bentuk lain, mengingat kami disini juga mempunyai dosen-dosen yang ahli dalam berbagai bidang keilmuan”, kata Dr. Sugeng Sapto Surjono, S.T. , M.T. dalam sambutannya.
Jembatan kayu ini terbuat dari kayu jati daerah Blora. Kayu-kayu ini biasanya adalah kayu yang pemanfaatannya kurang maksimal, karena diameter kecil, tidak lurus dan lain sebagainya. Kemudian oleh tim dari Bapak Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D. mencoba untuk membuat desain jembatan dan kemudian di teliti di laboratorium Teknik Sipil FT-UGM. Jembatan ini sudah diuji untuk dilewati secara bersamaan sebanyak 45 orang. (Eko)