Yogyakarta, 10 Juli 2025 — Dalam upaya membangun budaya kerja yang bersih, transparan, dan melayani, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan resmi ke Fakultas Teknik UGM pada Kamis (10/7). Kunjungan ini menjadi langkah awal penting dalam mewujudkan komitmen Zona Integritas (ZI), sebagai bagian dari proses menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Rombongan dari Fakultas Farmasi disambut hangat oleh jajaran pimpinan Fakultas Teknik, dengan sambutan pembuka dari Prof. Muslikhin Hidayat, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas fakultas dalam membangun sistem tata kelola yang akuntabel dan transparan di lingkungan perguruan tinggi.
Sesi utama diisi dengan pemaparan materi dari Doni Agus Wijayanto, M.M., yang membahas secara mendalam tentang komponen utama dalam membentuk Zona Integritas, serta berbagai aspek pendukung yang telah diterapkan Fakultas Teknik dalam perjalanannya meraih predikat WBK.
Diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Prof. Faridah, turut serta memperkaya forum dengan menjawab pertanyaan dan berbagi pengalaman nyata yang dihadapi selama proses implementasi. Suasana diskusi yang terbuka memungkinkan pertukaran ide dan strategi secara langsung, menciptakan ruang belajar yang produktif bagi kedua fakultas.
Perwakilan dari Fakultas Farmasi mengungkapkan rasa apresiasi atas keterbukaan informasi dan pengalaman yang dibagikan. “Kunjungan ini sangat membuka wawasan kami. Melihat langsung fasilitas, praktik baik, serta strategi komunikasi yang digunakan Fakultas Teknik menjadi sumber inspirasi tersendiri. Kami jadi lebih memahami tantangan di lapangan dan bagaimana solusi diterapkan secara konkret,” ujar salah satu peserta dari Fakultas Farmasi.
Agenda kegiatan mencakup penjabaran proses Fakultas Teknik dalam merancang dan mengeksekusi kebijakan integritas, termasuk strategi penguatan budaya kerja antikorupsi dan pelayanan publik yang optimal. Setiap sesi dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang perjalanan ZI, dari tahap perencanaan hingga implementasi nyata.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi Fakultas Farmasi untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam membangun Zona Integritas di lingkungan kerjanya. Dengan belajar langsung dari pengalaman Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi optimis dapat menciptakan sistem birokrasi yang lebih bersih, efisien, dan berorientasi pada pelayanan.
Komitmen terhadap kesetaraan dalam pendidikan dan pencarian solusi energi yang terjangkau juga disoroti selama diskusi, karena kedua fakultas mengakui pentingnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ini dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. Integrasi prinsip-prinsip ini ke dalam kerangka integritas dianggap penting untuk mendorong pendekatan holistik terhadap tata kelola dan penyampaian layanan.
Sebagai kesimpulan, kolaborasi antara Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknik merupakan langkah signifikan menuju tercapainya lingkungan akademik yang lebih transparan dan akuntabel. Wawasan yang diperoleh dari kunjungan ini pasti akan berkontribusi pada upaya berkelanjutan untuk meningkatkan integritas dan kualitas pendidikan di UGM.