Kabar dari Lewara.
Kunjungan hari Minggu, 11 Agustus 2019.
Alhamdulillah, setelah sekian lama menanti masyarakat dusun Lewara, Kecamatan Morawala Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Utara akhirnya dapat menikmati listrik, meskipun dalam daya terbatas. Dusun yang sejak kemerdekaan Indonesia masih mengalami gelap gulita di malam hari, sejak sebulan yang lalu telah mulai merasakan terangnya sinar lampu listrik. Listrik dibangkitkan dari instalasi mikrohidro yang memanfaatkan aliran sungai Lewara. Instalasi ini dibangun berkat didukungan dari Program CaredUGM-New Zealand. Tim UGM terdiri dari: Prof. Bambang Yulistiyanto (Sipil-hidrolika), Dr. Suprapto Siswosukarto (Sipil-material dan struktur, Principal Investigator), Dr. Aris Sunantyo (Geodesi) dan Dr. Prajitno (Mesin).
Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada tahun 2015. Kegiatan pembangunan instalasi PLTMH dimulai sejak 2016 dengan sepenuhnya pelibatan masyarakat setempat di bawah koordinasi tenaga lapangan lokal yang telah berpengalaman. Pada tahun akhir 2017 instalasi pembangkit listrik sudah terbangun dan listrik telah menyala namun jaringan sistem distribusi ke rumah-rumah penduduk belum dikerjakan. Oleh karena itu listrik baru bisa disalurkan ke tempat penting di dusun, yaitu rumah ibadah, gedung pertemuan dan beberapa titik penting lainnya, sehingga pada Desember 2017 masyarakat dapat merayakan natal di gereja yang telah diterangi listrik.
Pada tahun 2018 dimulai lagi pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi. Namun, pada saat terjadi bencana gempa Palu, september 2018, terjadi longsor pada tebing sungai Lewara. Longsoran ini selain menutup aliran sungai Lewara juga membawa pula batu-batu besar yang menimpa pipa penstock instalasi PLTMH yang mengakibatkan beberapa pipa penstock pecah. Masyarakat dengan sigap mengamankan turbin, generator dan peralatan jaringan listrik lainnya dari powerhouse ke tempat yang aman.
Pada bulan Desember 2018 terjadi banjir di sungai Lewara, sungai yang telah tertutup longsoran tebing menyebabkan aliran air banjir berpindah dan menghancurkan bangunan powerhouse. Instalasi PLTMH Lewara mengalami kerusakan berat. Namun demikian, bangunan bendung, saluran pembawa dan kolam penenang masih dalam kondisi baik tanpa kerusakan.
Tim Cared-UGM tetap berkomitmen untuk memenuhi janji pada masyarakat untuk menghadirkan listrik di rumah warga. Maka sejak awal tahun 2019 dimulai lagi perbaikan instalasi PLTMH, perbaikan pipa penstock, penyelesaian sistem distribusi jaringan, pemasangan instalasi di rumah-rumah warga. Posisi powerhouse harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman dan akibatnya HEAD yang diperoleh berkurang. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan pelibatan warga masyarakat setempat sebagai bagian dari proses pembelajaran. Beberapa warga terpilih telah ditunjuk oleh warga menjadi calon pengelola teknis instalasi dan mereka menerima tugas khusus dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagai bagian dari proses pelatihan.
Pada akhir Juli 2019 listrik dari PLTMH Lewara telah kembali menyala dan terdistribusikan ke rumah-rumah warga masyarakat. Perubahan posisi powerhouse telah mengurangi head sehingga daya yang dihasilkan lebih kecil dari rencana, semula direncanakan 10kW, sedangkan yang dihasilkan saat ini 7,3 KW. Sesuai target, listrik telah tersalurkan ke 90 rumah warga dusun di Lewara masing-masing sebesar 2×5 W dengan lampu LED, serta beberapa bangunan publik: sekolah, gereja, banguan pertemuan.
Masyarakat sangat gembira dengan adanya listrik yang telah menerangi rumah-rumah mereka. Mereka menyatakan bahwa sekarang ini mereka baru merasa merdeka karena telah sekian lama mendambakan listrik dan baru sekarang harapan itu bisa terpenuhi. Mereka mengatakan bahwa desa mereka saat ini telah menjadi kota kecil karena adanya cahaya listrik di malam hari. Desa Lewara terdiri dari 5 dusun yang letaknya menyebar. Saat ini baru 2 desa yanh bisa menikmati listrik tersebut. Tiga dusun yang lain saat ini masih gelap gulita. Mengingat kapasitas daya listrik yang dihasilkan masih sangat terbatas, ada kesulitan untuk mendistribusikan listrik ke dusun-dusun tersebut, antara lain karena lokasinya yg jauh menyebabkan kehilangan daya listrik yang terjadi akan cukup besar. Masyarakat berharap pemerintah dapat membantu agar penyebaran listrik dapat merata.
Demikian sekilas hasil kunjungan lapangan di Lewara. (Narasi: Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D./diunggah oleh: Purwoko)