Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama, mahasiswa Teknik Nuklir UGM, menjadi pembicara pada International Conference on Nuclear Security: Shaping the Future 2024 tanggal 20 – 24 Mei 2024 di Wina, Austria.
Marchel mempresentasikan penelitian “Evaluating Physical Protection System for Radioactive Source at Universitas Gadjah Mada’s Nuclear Engineering Department Using Stochastic Approach”, hasil riset bersama Satrio Gilang Ismaya (Teknik Nuklir 2020), Daniel Christian Valentino (Teknik Nuklir 2020), dan Rafi Athillah Yasin (Teknik Nuklir 2022).
Penelitian ini memiliki fokus kajian untuk mengetahui keandalan sistem proteksi fisik ruang penyimpanan sumber radioaktif di Laboratorium Teknologi Energi Nuklir Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM menggunakan metode Monte Carlo.
Marchelino, sebagai wakil Indonesia, juga menjadi pembicara termuda dalam forum konferensi ini. Marchel sukses memaparkan penelitian dengan baik dan menarik. Pemaparan penelitian juga diwarnai pertanyaan dari perwakilan negara lain, seperti Rusia dan Oman. Beragam apresiasi datang dari berbagai negara yang turut berpartisipasi dalam konferensi tersebut.
“Presentasi yang sangat baik dan energik. Kita patut berbangga karena anak muda seperti inilah yang akan menjadi the future generation for nuclear security sehingga harus kita dukung secara penuh”, ungkap Monalija Kostor, Director of Policy and External Affairs, Department of Atomic Energy Malaysia, yang juga menjadi chairman dalam forum tersebut kepada seluruh peserta konferensi.
“Penelitian yang sangat bagus. Saya yakin bahwa penelitian ini akan menjadi awal yang baik untuk perkembangan keamanan nuklir dunia yang lebih luas. Selamat, Anda berhasil!”, ujar salah satu perwakilan dari Oman. “Pemaparan penelitian yang sangat bagus! Sebagai pembicara termuda dalam forum ini, saya sangat mengapresiasi Anda dalam memaparkan penelitian dengan sangat baik, jelas, dan menarik”, ujar salah satu delegasi dari Kanada.
Dalam forum konferensi dengan topik yang sama, terdapat perwakilan dari negara lain yang juga menjadi pembicara, antara lain Amerika Serikat, Uganda, Prancis, dan Tunisia.
“Ini merupakan pengalaman berharga sekaligus langkah awal bagi saya untuk mengembangkan diri di kancah internasional. Suatu kehormatan bagi saya bisa mewakili Indonesia sebagai pembicara termuda dalam konferensi internasional ini. Dengan pengalaman ini, saya berkesempatan untuk berkomunikasi dan menjalin relasi langsung dengan orang-orang hebat dari seluruh dunia yang hadir di IAEA. Suatu pengalaman luar biasa bisa berkolaborasi dengan Satrio, Daniel, dan Dul untuk menciptakan penelitian yang kompeten dan diakui secara internasional. Semoga pengalaman ini dapat memotivasi teman-teman mahasiswa, khususnya dalam mengembangkan nuklir untuk Indonesia dan dunia!”, ungkap Marchelino. (Sumber Marchel/Review Purwoko)