Pada hari selasa (14/06/2022) dilaksanakan FGD (Focus Group Discussion) mengenai pengembangan PLTBm (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa) dengan kapasitas 10 kW untuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). PLTBm merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menjadi solusi penyediaan listrik di daerah 3T.
FGD ini dilaksanakan di Gedung ERIC (Engineering Research and Innovation Center) Fakultas Teknik UGM dengan menghadirkan Tim Riset dari Pusat Kajian LKFT UGM yang dipimpin oleh Dr. Ir. Andang Widi Harto, MT. dan PT PLN (Persero) Kantor Pusat Divisi Perencanaan dan Pengendalian Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara yang dipimpin oleh Vice President Perencanaan dan Pengendalian yaitu Bapak I Nyoman Sujana.
Dari Pusat Kajian LKFT FT UGM turut hadir Dr. Ing. Ir. Kusnanto, Dr. Eng. M. Kholid Ridwan, S.T., M.Sc., Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T., Dr. Ir. Johanes Pramana Gentur Sutapa, M.Sc. (Biomassa Energi), dan Ihda Arifin Faiz, S.E., M.Sc. (Ekonomi Energi). Selain itu, PT PLN (Persero) Kantor Pusat Divisi Perencanaan dan Pengendalian Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara menghadirkan Puslitbang PT. PLN (Persero) Kantor Pusat.
FGD ini membahas pengembangan PLTBm 10 kW seperti aspek desain, operasional, mitigasi, regulasi dan ekonomi. Diharapkan dengan adanya FGD ini maka pembangkit listrik menggunakan sumber energi terbarukan berupa biomassa lokal dapat menjadi solusi elektrifikasi untuk masyarakat desa-desa 3T terutama yang berada di wilayah Indonesia Timur. (Woro/LKFT)