Dr. Wiratni dan tim berangkat ke Desa Pegundungan tanggal 2 April 2024 untuk menghadiri dan mendampingi visitasi Tim Hibah Dana TERRA dalam rangka pengambilan data untuk penyusunan laporan dampak pada penerima manfaat di Desa Pegundungan, Banjarnegara. Kegiatan ini dilaksanakan atas undangan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Perbendaharaan Badan Pengelola Lingkungan Hidup.
Kegiatan utama dilaksanakan tanggal 3 April 2024 pukul 09.30 WIB, dimulai dengan visitasi program pertama dengan mengunjungi kandang kambing dan lahan tanaman indigofera. Tanaman Indigofera semula hanya untuk pakan kambing, namun seiring dengan berjalannya program, tanaman tersebut akhirnya digunakan juga sebagai salah satu bahan pembuat produk ecoprint yang dilaksanakan di program pertama dan kedua. Kandang kambing tersebut sepenuhnya didanai oleh Hibah Dana TERRA, sedangkan untuk 7 ekor kambing dari Hibah Dana TERRA program kedua dan 3 ekor dari program KKN UGM.
Saat ini ada 30 kambing yang sudah dikelola oleh Pemerintah Desa Pegundungan. Kambing ini diharapkan dapat menunjang perekonomian warga desa yang semula hanya mengandalkan pendapatannya dari bertani. Selain itu, susu kambing juga akan dimanfaatkan untuk menunjang gizi warga desa agar angka stunting di Desa Pegundungan tidak meningkat dan diharapkan semakin menurun dengan adanya peternakan kambing komunal tersebut.
Tim Hibah Dana TERRA BPDLH didampingi ANGIN (Jasa Konsultan Independen) dan Tim UGM melanjutkan visitasi dengan mengunjungi Sekolah Lapang dengan demplot pada lahan tanaman cabai masyarakat. Demplot tanpa tanda adalah demplot tanpa perlakuan, artinya hanya menggunakan cara tradisional yang biasanya warga desa lakukan yaitu dengan pupuk kandang, demplot dengan tanda warna biru adalah demplot dengan perlakuan hanya diberi pupuk silica saja, dan terakhir demplot dengan tanda warna kuning adalah demplot dengan perlakuan diberikan pupuk kandang dan pupuk silica. Meskipun sebagian tanaman cabai yang bibitnya ditanam bulan Desember 2023 hancur karena sebelumnya ada musibah angin ribut, dapat terlihat perbedaan hasil dari demplot-demplot yang diberikan perlakuan berbeda.
Kegiatan terakhir dari visitasi ini adalah wawancara dengan warga desa baik yang beneficiary maupun non beneficiary dan wawancara dengan kepala desa serta sekertaris Desa Pegundungan. Warga maupun Pemerintah Desa Pegundungan menyampaikan manfaat yang mereka terima dari program pengabdian ini. Program ini diharapkan tidak berhenti di tahun 2024 saja karena Desa Pegundungan masih membutuhkan bimbingan dan pendampingan UGM hingga menjadi desa mandiri seperti yang diharapkan. (Humas FT/sumber:Tim Pengabdian Masyarakat)