“Dunia sekarang diwarnai oleh kekuatan kreativitas dan daya saing manusianya dalam warna digital” (Prof. Nizam, Ph.D.).
***
Selasa (14/5) di Ruang Sidang Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Dekan FT UGM Prof. Ir. Nizam, Ph.D., Ketua Departemen TETI Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., Ketua Organizing committee Digital Talent Scholarship Adityo Hidayat, mengadakan jumpa pers publikasi program.
“Kita memasuki industri 4.0 dalam beberapa tahun ini, dengan beberapa kata kunci: kecerdasan buatan, pengolahan data yang besar, juga Internet of Things. Dunia sekarang diwarnai oleh kekuatan kreativitas dan daya saing manusianya dalam warna digital”, Dekan FT UGM membuka sambutannya. Dekan menambahkan bahwa saat ini banyak perubahan drastis, yang memerlukan kita semua untuk beradaptasi dalam perubahan. Dalam rangka menghadapai industri 4.0, perlu menyiapkan SDM. Salah satu yang dilakukan dengan pelatihan secara fokus dan intensif, yang dikemas dalam Digital Talent Scholarship Program.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM dipercaya oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk menyelenggarakan 3 bidang pelatihan, terdiri dari program Artificial Intellegence/AI (alokasi 200 peserta), Cyber Security (100 peserta), dan Internet of Things/IoT (150 peserta).
Adityo Hidayat, organizing committee kegiatan ini, menekankan bahwa 3 bidang yang ditawarkan merupakan bidang yang banyak dibutuhkan oleh pelaku industri digital. “Tiga bidang ini, permintaannya sangat tinggi,” katanya. Hal menarik pada pelatihan di tahun sebelumnya, menurut Adityo, ada peserta yang setelah lulus program pelatihan, langsung beralih profesi. “Karena banyak permintaan, dan dihargai cukup tinggi di industri,” katanya.
***
Selama 2 bulan, peserta akan dibekali materi sesuai bidangnya. Peserta materi AI akan memperoleh bekal untuk pengembangan aplikasi AI, yang bermanfaat bagi perusahan untuk mengefisienkan sumber daya manusia maupun pirantinya. Misalnya dalam melakukan prediksi pasar saham, dan ekstraksi informasi. Selain itu, peserta juga dibekali machine learning, deep learning, teknologi cloud AWS untuk membangun AI. Peserta berkesempatan mendapatkan sertifikati AWS Cloud Practitioner.
Pada materi IoT peserta dibekali untuk mengembangkan aplikasi berbasis IoT dan menstimulus lahirnya perusahaan start up berbasis IoT. Pelatihan dilakukan melalui teori dan praktik untuk membangun infrastruktur IoT sederhana. Pada bagian IoT platform, secara khusus dikenalkan cloud AWS. Peserta berkesempatan mendapatkan serfitikat keahlian AWS cloud practitioner.
Sementara materi Cybersecurity mengadopsi kurikulum Cisco Network Academy yang terdiri dari CCNA Security, dan CCNA Cyber Ops. CCNA Seciruty menekankan pada teknologi utama keamanan, sementara Cyber Ops mengajarkan kemampuan mengamankan jaringan komputer yang sangat berguna untuk mendeteksi dan merespon ancaman keamanan siber. Peserta berkesempatan memperoleh dua sertifikat internasional CCNA Security dan CCNA Ops.
Peserta progam ini terbuka bagi mahasiswa yang sudah lulus D3, D4, atau S1 dari jurusan TIK, MIPA, dan seluruh jurusan teknik, terutama yang belum mendapatkan pekerjaan tetap, atau lulusan yang pernah bekerja tapi sedang tidak bekerja. Mahasiswa tingkat akhir dapat mendaftar dengan melampirkan transkrip nilai dan surat keterangan dari kampus/prodi yang menyatakan sedang mengerjakan tugas akhir.
Pelatihan akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni hingga 20 Agustus 2019. Peserta mendapatkan uang saku dan bantuan biaya hidup sebesar Rp1.500.000. Pendaftaran telah dibuka sejak 20 April 2019 hingga 19 Mei 2019 melalui https://digitalent.kominfo.go.id.
***
Dalam rangka mendukung program ini, DTETI UGM telah memiliki Artificial Intellegence (AI) Center of Excellence yang mewadahi riset produktif bidang kecerdasan buatan. AI Center of Excellence ini telah memiliki aktifitas riset, yaitu riset tentang sistem cerdas deteksi otomatis kendaraan, riset tentang sistem cerdas pendeteksi tingkat kepadatan kendaraan pada suatu jalan atau traffic light, riset tentang automatic licence plate recognition, dan riset tentang sistem cerdas berbasis visual untuk membantu navigasi secara otomatis. Pada 2020, UGM AI Center of Excellence diharapkan menjadi pelopor inovasi teknologi kecerdasan buatan di indonesia. (Humas FT: Purwoko/Foto: Eko H)