Selasa (22/1), ratusan wajah penuh senyum sumringah memenuhi ruang 2.1 KPFT UGM. Mereka adalah calon wisudawan Pascasarjana periode II 2018/2019. Selasa pagi itu diadakan kuliah umum dalam rangka pembekalan wisudawan oleh Ir. Bambang Triwibowo, M.M. (Direktur Utama Perum Perumnas).
Periode ini Fakultas Teknik meluluskan sebanyak 85 calon wisudawan, dengan rincian 81 calon wisudawan Program Magister dan 4 calon wisudawan Program Doktor. Wisudawan terbaik Program Magister diraih oleh Dwi Widyaningrum dengan IPK 3.98, masa studi 2 tahun 2 bulan, berasal dari Program Studi Magister Teknik Geomatika.
Sedangkan wisudawan terbaik Program Doktor diraih oleh Priambudi Pujihatma, dengan IPK 4.00, masa studi 3 tahun 3 bulan, berasal dari Program Studi Doktor Teknik Elektro. Sementara wisudawan termuda adalah Sarah Eden Suryanto, berusia 21 tahun 10 bulan, dari Program Studi Magister Teknik Sipil.
Mengawali paparannya, Ir. Bambang Triwibowo menjelaskan tentang era disruption. Disruption adalah sebuah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara yang baru. Disruptif innovation adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.
Pada era ini, beberapa perusahaan telah dan bisa mengalami kegagalan karena tidak melakukan transformasi. Beberapa perusahaan yang sebelumnya sangat terkemuka, namun sekarang mengalami kemunduran. Bisnis retail juga terancam dengan adanya retail online. Sears, retailer tertua di AS menyatakan pailit pada Oktober 2018. Entertaintment juga didominasi oleh channel berbasis online, seperti munculnya YouTube dan Netflix.
[huge_it_gallery id=”12″]
Ir. Bambang, yang juga alumnus Fakultas Teknik UGM ini berpesan agar alumni dapat menjadi sosok yang dibutuhkan oleh perusahaan di tempat kita bekerja. Memiliki sesuatu yang orang lain tidak punya, percaya kita berasil maka akan benar-benar berhasil. Selain itu juga ulet dalam menangani masalah, kerja keras, banyak belajar ilmu baru, tahan terhadap hantaman, tidak mudah putus asa, jujur. Terkait bahasa, Ir. Bambang menekankan untuk menguasai minimal satu Bahasa Asing.
Kemudian tidak kalah penting mengenali diri sendiri dengan mengetahui kelemahan diri sendiri, memiliki jiwa pemimpin, disiplin, efisien. Dalam bergaul dengan orang lain bisa bekerjasama, visioner, gaul (networking), hidup teratur, memiliki kemampuan menjual ide, memiliki inisiasi/kreatif, mempunyai rasa solidaritas, menyukai tantangan. Tentunya selalu berdoa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini, Ir. Bambang menghibahkan 5 buah komputer dan beberapa buku, kepada Fakultas Teknik UGM. (Humas FT: Franky – Editing: Purwoko/Foto: Franky)