Saya Juan Raphael Putra Pratama, mahasiswa Teknik Mesin FT-UGM angkatan 2018 yang mendapat kesempatan untuk menjadi peserta program pertukaran pelajar Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) pada bulan September – Desember tahun 2021 di University of Birmingham, Inggris.
IISMA merupakan program pertukaran pelajar yang dibiayai negara untuk melanjutkan studi 1 semester di berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia. Menjadi sebuah kesempatan yang sangat berharga ketika dapat berkuliah di luar negeri dan dapat berinteraksi dengan mahasiswa Inggris dan mahasiswa internasional lainnya.
Di sini saya mengambil 3 mata kuliah, yaitu Principles of Economics, Global History, dan Organisation, Management, and Entrepreneurship. Ketiganya merupakan mata kuliah dasar di jurusan lain (Ekonomi, Hubungan Internasional, dan Bisnis Manajemen). Inilah perbedaan IISMA dan beasiswa lainnya. Peserta program IISMA diizinkan untuk mengambil mata kuliah yang berbeda dengan program studi yang sedang ditempuh.
Salah satu hal menarik selama mengikuti kuliah adalah saya, pada mata kuliah principles of economics, diberi tugas untuk membuat esai menganalisis dampak kebijakan suatu negara terhadap sebuah krisis ekonomi. Kesempatan yang mungkin tidak akan pernah saya dapatkan ketika berkuliah di jurusan teknik. Saya menganalisis kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi.
Selama berkuliah di Inggris, khususnya di University of Birmingham, saya merasa ada perbedaan pada cara mengajar dalam perkuliahan. Di University of Birmingham, kuliah dibagi secara garis besar menjadi 2, lecture dan seminar. Lecture merupakan kuliah yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa untuk mendengarkan dosen menjelaskan materi kuliah, sama dengan kuliah di Indonesia pada umumnya. Sedangkan seminar berupa kuliah kecil yang dihadiri oleh belasan mahasiswa dan satu asisten dosen, untuk membahas materi kuliah dengan lebih detail dengan cara diskusi dua arah. Seminar menuntut mahasiswa untuk berperan aktif dalam menyampaikan argumennya dan membuat mahasiswa terbiasa dalam membaca literatur untuk mendukung argumennya.
***
Selama di Birmingham, saya tinggal di asrama yang tidak jauh dari kampus, sehingga perjalanan ke kampus dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Asrama ini ditempati oleh mahasiswa dari berbagai negara, tidak hanya mahasiswa lokal. Saya memiliki banyak teman dari Argentina, Brazil, Prancis, Portugis, Turki, dll. Pertukaran budaya menjadi lazim terjadi.
Saat peringatan hari sumpah pemuda, saya dan teman-teman dari Indonesia membuat sebuah acara makan-makan dengan menu Indonesia. Di lain hari, mereka pun melakukan hal yang sama. Bergaul dengan mahasiswa dari negara lain memberikan cara pikir yang baru bahwa dunia itu luas. Masih banyak hal yang dapat kita pelajari dari interaksi ini. Cara mereka menyelesaikan masalah misalnya, orang luar cenderung blak-blakan langsung menuju pokok permasalahan. Berbeda dengan kita yang kadang-kadang merasa tidak enakan saat terdapat masalah. Hal lain yang menarik adalah time management mereka yang sangat bagus. Mereka memiliki etos kerja yang kuat diiringi dengan kehidupan sosial yang baik. Tidak jarang saya melihat mereka berjam-jam di perpustakaan untuk belajar. Selain itu, mereka tetap bersosialisasi dan bepergian ke berbagai tempat di waktu yang lain.
Menjadi salah satu peserta program IISMA memberi saya pengalaman yang tak terlupakan. Saya dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih independen. Saya juga ditempa untuk menjadi orang yang mudah beradaptasi dan fleksibel, karena perbedaan kultur yang sangat kentara orang Timur dan orang Barat.
Di Inggris, tepat waktu merupakan sebuah keharusan. Semua terjadwal dengan rapi; baik jadwal kuliah, jadwal keberangkatan bis, dan pertemuan dengan dosen. Hal ini melatih saya untuk menjadi orang yang teratur. Di samping itu, saya juga belajar cara untuk menyeimbangkan studi saya dengan kehidupan sosial. Di Inggris, walaupun jam kuliahnya jauh lebih sedikit daripada di Indonesia, kehidupan sebagai mahasiswa diharuskan untuk membaca buku yang berkaitan dengan materi kuliah sebelum kelas dimulai. Itu juga harus diseimbangkan dengan membangun jejaring pertemanan selama saya kuliah disini. Semoga dengan bekal pengalaman 1 semester ini, dapat mengantarkan saya kepada cita-cita saya. (Diedit oleh Purwoko)