Para guru besar di Fakultas Teknik UGM diskusikan berbagai peluang peran untuk meningkatkan kontribusi pada masyarakat. Diskusi diselenggarakan di Gedung Panca Brata Prof. Herman Johannes (atau ERIC), pada Jumat (15/9/2023). Hadir Dekan Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.; Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Alumni Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE.; Ketua ERIC, Prof. Ir. Tumiran, Ph.D., serta para guru besar dari 8 departemen.
Membuka diskusi, Dekan menyampaikan bahwa diskusi ini terkait dengan berbagai hal yang muaranya pada kontribusi yang dapat diberikan kepada masyarakat. Guru Besar merupakan jabatan tertinggi yang sangat diharapkan bisa berkontribusi untuk masyarakat. Sebanyak 24 guru besar baru FT UGM di tahun 2023 terdiri dari guru besar yang usianya relatif masih muda. Dekan berharap guru besar ini dapat bergerak cepat dengan lingkungan yang mendukung.
Fasilitas yang ada, mulai dari gedung ERIC, dengan berbagai alat lab di dalamnya, diharapkan dapat mendukung agar para guru besar bisa bekerja secara optimal.
Salah satu alat tersebut, menurut Ir. Ali Awaludin, Ph.D. berupa Electron Probe Micro Analyzer (EPMA) yang merupakan satu-satunya di Indonesia. “Kita bisa meng-create research dengan memanfaatkan alat-alat yang ada di lab ERIC,” ajaknya. Wakil Dekan juga menyampaikan bahwa salah satu hal yang dilakukan dalam menggerakkan ERIC yaitu pengelompokan grup riset yang begitu banyak menjadi 8 kluster/pusat unggulan. Delapan pusat unggulan tersebut Sustainable Manufacturing, Smart system ang Automation, Green advanced Materials, Sustainable Environment, Green and Smart Transportation, Green Energy, Sustinable Building and Infrastructure, dan Hazard and Risk Management.
Prof. Ir. Tumiran, Ph.D. (Ketua ERIC) mengapresiasi diskusi para guru besar ini. Selain itu, Prof. Tumiran juga menggarisbawahi bahwa riset-riset diarahkan untuk dapat dihilirisasi. Gedung ERIC harus diisi dengan berbagai aktivitas pengembangan pengetahuan yang dimiliki para dosen dengan mahasiswa-mahasiswa terpilih di semua lini di bidang keteknikan.
**********
Ide, gagasan, usulan para guru besar muncul pada diskusi ini. Penguatan hubungan dengan industri dalam bentuk rekrutmen mahasiswa S2 dan S3, skema riset, penggunaan berbagai fasilitas di ERIC.
Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc., Ph.D. misalnya, menyampaikan bahwa saat ini Magister By Research (MBR) sudah berjalan, harapannya dapat ditingkatkan menjadi Doctor By Research (DBR) dengan menggandeng industri. Senada dengan Prof. Suryo, Prof. Radianta juga berharap skema peningkatan jumlah mahasiswa S3 dapat membuat atmosfir akademik di ERIC lebih baik. (Humas FT: Eni & Purwoko)