Selasa (28/11), Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan Kementrian PUPR menyelenggarakan Seminar Penggunaan artificial intelligence (AI) dalam Aspek Pemeliharaan dan Pembangunan Konstruksi Jalan dan Jembatan di SGLC FT UGM. Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan aksi daerah dalam rangka memperingati hari Jalan tahun 2023. Seminar ini juga bagian dari dukungan pada pembangunan berkelanjutan, utamanya aspek industri inovasi dan infrastruktur (SDGs 9).
Prof. Selo, Dekan Fakultas Teknik UGM mengemukakan, pihaknya menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada Fakultas Teknik untuk menjadi penyelenggara. Pembangunan jalan dan jembatan yang digunakan untuk penghubung antar daerah dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Dengan terselenggaranya seminar di FT UGM , Prof. Selo berharap FT UGM dapat memberi kontribusi dengan nantinya dapat menghasilkan SDM yang unggul untuk ikut membangun jalan dan jembatan.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – D.I.Yogyakarta, Rien Marlina sebelum membuka seminar Penggunaan AI dalam Aspek Pemeliharaan dan Pembangunan Konstruksi Jalan dan Jembatan menyampaikan bahwa Kementerian PUPR terus mendorong percepatan transformasi digital di dalam dunia konstruksi. Transformasi digital tidak hanya mengubah bentuk pekerjaan dari manual menjadi digital tetapi juga mendorong literasi digital itu sendiri. Hal ini sejalan dengan rencana jangka panjang pemerintah dan merupakan salah satu pilar dalam terwujudnya Indonesia emas 2045.
Pembicara dalam seminar ini adalah Dr. Taqia Rahman, staf pengajar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM. Dalam paparannya, Dr. Taqia mengawali dengan memberi ilustrasi yaitu suatu jalan memberi sinyal bahwa “dirinya” sedang tidak baik-baik saja dan hal tersebut yang nantinya akan ditangkap AI. Beberapa definisi AI adalah algoritma untuk mengerjakan sesuatu atau memecahkan suatu masalah, atau suatu mesin yang dapat meniru pekerjaan manusia dan yang terakhir sistem yang memiliki kemampuan kecerdasan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan spesifik.
Digitalisasi jalan yang lain adalah BIM (Building Information Modelling). Surat Edaran Dirjend Bina Marga no. 11 tahun 2021 tentang BIM pada perencanaan teknis, konstruksi dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Selain aplikasi AI, BIM, yang terakhir adalah digital twin. Digital Twin adalah replika digital dari physical assets. Dengan mengikuti seminar ini, diharapkan dapat menambah kemampuan dibidang AI untuk nanti dapat dipergunakan dalam bekerja membangun infratsruktur Indonesia.
Disampaikan juga aplikasi AI dalam perawatan jalan digunakan di road condition monitoring, manajemen aset jalan (prediksi kerusakan), keselamatan lalulintas, konstruksi jalan (compaction). Pengumpulan data untuk pembuatan database mempengaruhi output. Semakin banyak data yang masuk membuat database semakin kaya sehingga akan membuat hasil yang didapat semakin akurat. Tantangan penggunaan AI, variasi dan jumlah data, perubahan kondisi lingkungan, tidak cocok untuk kota besar yang mengalami kemacetan parah.
Aplikasi AI selanjutnya dalam manajemen asset jalan untuk memprediksi kerusakan jalan. Ini berhubungan dengan biaya perawatan sehingga nantinya bisa menekan biaya perawatan. Resiko kecelakaan dikurangi dengan database kecelakaan terdahulu yang akan digunakan untuk memprediksi kecelakaan di masa depan. Manfaat yang didapat kebijakan Infrastruktur, rute yang selamat (memberikan rute perjalanan kendaraan, menggunakan skor risiko jalan selain waktu atau lalu lintas).
Contoh yang terakhir aplikasi AI dalam upaya pemadatan perkerasan aspal yang berpengaruh kepada kerusakan dan permukaan jalan. Keuntungan yang didapat temperature mapping, mengidentifikasi weak spot dan perbaikan bisa dilaksankan saat itu juga
Sebagai penutup dalam paparannya , AI membawa revolusi dalam bidang teknik sipil, memberikan kemampuan untuk menganalisis data komplek dan membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien, dapat mendeteksi secara dini tanda-tanda kerusakpada infrastruktur, memungkinkan perawatan preventif dan menghinddari biaya perbaikan yang signifikan, sangat bergantung pada kerjasama antar insinyur, pengembang AI, dan para pemangku kepentingan dan yang terakhir Investasi berkelanjutan dalam riset dan pengembangan AI akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan desain danpemeliharaan jalan dan jembatan di masa depan.
Pembicara yang lain dalam seminar ini adalah Firman Permana Wandani (Kasubdit Data dan Pengembangan Sistem Informasi Jalan dan Jembatan) dan Tim PindAI BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta yang terdiri dari Dr. Dhomas Hatta F (UII), Dr. Tisara Sita (BBPJN Jateng-DIY, Dr. Okkie Putriani (Universitas Atmajaya Yogyakarta), Dr M. Rizka Fahmi (UGM). [Sumber: humas DTSL] [Dokumentasi]
Sumber: web DTSL