Seleksi Rektor UGM periode 2022-2027 telah menetapkan bakal calon. Dari enam bakal calon yang lolos administrasi, terdapat dua bakal calon dari Fakultas Teknik UGM, yaitu Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, dan Prof. Dr. Ir. Deendarlianto, S.T., M. Eng..
Prof. Bambang Agus Kironoto merupakan dosen di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Dikutip dari laman seleksi rektor, Prof. Bambang menyelesaikan studi tepat waktu, menjadi satu-satunya wisudawan Cumlaude dari FT UGM periode wisuda Agustus 1987. Setelah lulus S1, diterima sebagai Dosen di Teknik Sipil FT UGM. Tahun 1988 mendapatkan beasiswa S3 di Ecole Polytechnique Federale de Lausanne, EPFL, Suisse, dengan beasiswa Pemerintah Swiss. EPFL merupakan salah satu PT terbaik dunia, tahun 2022 menduduki ranking ke-14 QS-WUR dan ranking ke-40 THE-WUR. Tahun 1992, Prof. Bambang menyelesaikan S3.
“Hampir 5 tahun di Swiss telah banyak menempa saya untuk bisa hidup lebih mandiri, percaya diri, tidak minder menghadapi orang asing, serta menghargai keberagaman”, terang Prof. Bambang.
Prof. Bambang menegaskan 4 komitmen jika terpilih menjadi rektor, di antaranya mewujudkan UGM sebagai agile university governance, membuka kesempatan pengembangan Tridharma dan Tata Kelola, berpegang pada lima prinsip otonomi, memperjuangkan prinsip-prinsip universal, yaitu keadilan sosial, kesetaraan, inklusivitas, dan keberlanjutan.
***
Sementara itu, Prof. Deendarlianto merupakan dosen di Departemen Teknik Mesin dan Industri. Pendidikan jenjang sarjananya diselesaikan di Teknik Mesin UGM. “Selama menjalani masa pendidikan S-1 Teknik Mesin UGM pada tahun 1996, nilai-nilai yang sangat terasa adalah persahabatan dan kedisiplinan,” terang Prof. Deen.
Setelah lulus Sarjana, Prof. Deen berkarir di Astra Internasional, Jakarta. Keputusan ini didorong oleh kondisi keluarga selepas Ayahnya meninggal, harus membantu Ibu untuk menyelesaikan pendidikan sarjana ketiga adiknya.
Pada tahun 2006, Prof. Deen menyelesaikan studi S-2 dan S-3 di Jepang dengan bantuan beasiswa penuh dari Pemerintah Jepang. Setahun setelahnya, bergabung menjadi tenaga pengajar di Teknik Mesin UGM. “Nilai kedisiplinan juga saya dapatkan sewaktu menempuh pendidikan di Jepang dan menjalani post-doctoral research fellow di Jerman (2009-2011),” terang Prof. Deen.
Mendaftar sebagai calon rektor UGM, Prof. Deen berkomitmen untuk mendarmakan keahlian, kepemimpinan, serta jejaring yang dimiliki untuk kemajuan UGM. Tema kepemimpinan yang akan dibawa adalah “Kepemimpinan yang Humanis dan Dinamis untuk Universitas Gadjah Mada Unggul dan Global”.
“Dalam pelaksanaanya, kami akan memetakan permasalahan dan isu strategis seputar Tri-Dharma serta memaparkan pendalaman program kerja sebagai solusi dari permasalahan tersebut, tegas Prof. Deen. (Humas FT: Purwoko/Sumber: data Prof. Deen dan data Prof. Bambang)