Dunia teknik membuka ruang untuk siapapun dalam berkarya dan tentu saja berkompetisi, tidak terkecuali perempuan. Tahun 2018 lalu, salah satu engineer di Fakultas Teknik UGM, Dr. Wiratni Budhijanto, diakui sebagai salah satu dari 39 most powerful female engineers 2018 oleh Business Insider.
Dr. Wiratni ada bersama deretan nama ternama tingkat dunia. Ada Gwynne Shotwell (COO of SpaceX), kemudian Melinda Gates (co-chair of the Bill & Melinda Gates Foundation), Priya Balasubramaniam (VP of Core Technologies Operations & iPhone Operations, Apple), Diane Bryant (COO, Google Cloud), Deb Liu (VP of Marketplace, Facebook), Yael Garten (direktur Siri Analytics, Apple), Meredith Westafer (senior industrial engineer, Tesla), dan deretan insinyur-insinyur wanita yang memberi dampak signifikan dalam kemajuan teknologi. Tentu saja, ini menjadi kebanggaan bagi Fakultas Teknik UGM.
Dr. Wiratni merupakan dosen di Departemen Teknik Kimia FT UGM, yang memiliki minat riset dalam berbagai bidang terkait Teknik Kimia. Mulai dari bioprocess engineering, bioconversion of industrial organic wastes, biorenewable materials, food processes, Municipal waste management, Science based policy making. Pemilik h-index 5 dengan 42 dokumen pada database Scopus ini menyelesaikan studi doktornya di Chemical Engineering Department, College of Engineering and Mineral Resources, West Virginia University USA, dengan disertasi Basic theory and experimental approach to characterize flow and fracture properties of fine powder bulk body, lulus tahun 2003.
Dunia penelitian tentu saja tak akan lepas dari sosok Dr. Wiratni. Beberapa penelitiannya: Sustainable Extraction of Valuable Metals from Urban Mine using Bioleaching Technique: An Approach Using Metabolic Citric Acid Produced by Aspergillus Niger, Pengembangan Teknologi Budidaya Nila (Orechromis sp) Melalui Aplikasi Microbubble dan probiotik. Sedangkan publikasi internasional terbarunya berjudul “Hydrodynamic characteristics of the microbubble dissolution in liquid using orifice type microbubble generator“, terbit di Chemical Engineering Research and Design yang berkategori Q1 bidang Chemical Engineering. Lebih lengkap tentang riset dan publikasinya dapat dilihat di laman blog Bergurau dengan Sains, laman AcadStaff UGM., laman profil Google Scholar, atau profil Scopus.
Menurut Business Insider Dr. Wiratni berhasil menemukan cara baru dalam mengolah limbah yang 10 kali lebih efisien. “Working in partnership with Dr. Largus Angenent at Cornell University, (Wiratni) Budhijanto invented a new way to treat waste water that’s 10-times more efficient, requires far less land than retention-pond systems and releases no greenhouse gases”, demikian BI menuliskan. (Humas FT: Purwoko/Foto: dari Business Insider)