YOGYAKARTA-Berkat ketekunan dan keuletannya di sejumlah riset (penelitian) dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM Muhammad Agung Bramantya, M.T., berhasil menyabet penghargaan berkelas Internasional. Tidak tanggung-tanggung setidaknya dua buah penghargaan diraihnya.
Nama Fujiwara Award diambil dari nama Ginjiro Fujiwara yang hidup di tahun 1869-1960, pendiri Institute Teknologi Fujiwara , cikal bakal Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Keio.
Dalam event ini, imbuh Bram supervisor (sensei) nyalah yang mengajukan dirinya. Ia dinilai memenuhi syarat diajukan sebagai nominator Fujiwara award dengan bekal sekitar 10 publikasi ilmiah nasional dan internasional, penghargaan best poster di Jerman dan keaktifan sosial di AUN/Seed-Net & International Student Society di Universitas Keio.
“ Akhirnya, dari 7 orang Jepang penerima penghargaan itu, saya adalah salah satunya. Dan ini adalah kali pertama orang dari luar Jepang yang berhasil memperoleh pernghargaan tsb. Sementara Young Engineer Award diperoleh melalui paper saya yang berjudul “Ultrasonic Study on the Clustering Structures of Magnetorheological Fluids under Uniform Magnetic Field”, ujar Bramantya dalam releasenya, Selasa (13/7).
Kandidat doktor dari Universitas Keio ini tengah berkonsentrasi dalam penelitiannya seputar metode ultrasonik untuk meneliti fluida (cairan). Fluida yang tengah diteliti Bramantya adalah jenis fluida yang bisa diatur sifat-sifat fisisnya oleh kondisi luar, dalam hal ini medan elektromagnet. Fluida ini ada dua jenis dengan nama ilmiah Magnetic Fluids dan Magnetorheological Fluids dimana tergolong smart-fluid. Hal paling dramatis dari sifatnya adalah mampu berubah dari kondisi cair menjadi solid/padat dengan aplikasi
medan elektromagnet dalam hitungan milidetik.
“ Kami secara khusus menemukan dan memperkenalkan kepada ilmuan dunia tentang metode analisa gelombang ultrasonic untuk meneliti sifat-sifat fluida tsb, misal inner structure-nya. Aplikasi penelitian ini sangatlah banyak, yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah pada sistem suspensi mobil (BMW, ferrari, dll sudah mulai mengaplikasikannya sebagai peredam aktif), juga pada alat2 peredam gempa bumi, dll,” ujar Bram.
Sementara itu dalam sebuah tulisan di sebuah media nasional belum lama lalu juga disebutkan Fluida yang dimonitor Bram tergolong fluida pintar. Misalnya, MagnetoRheological atau biasa disebut MRfluid.
“Inti dari teknologi fluida pintar ini ialah peredam aktif. Maksudnya,
peredam itu secara aktif melakukan efek peredaman sesuai guncangan yang diterima,” katanya.
Jenis fluida pintar ini banyak digunakan dalam sistem peredam. Seperti dipasang dalam sistem peredam gempa yang ditanamkan pada gedung agar tahan guncangan, ataupun sistem suspensi pada kendaraan.
“ Beberapa jenis mobil mewah sudah menggunakan MRfluid untuk suspensi,” ujarnya.
Sedangkan untuk memonitor fluida tersebut, Bram memanfaatkan gelombang ultrasonik. Metode ini tergolong rumit, namun hasilnya lebih presisi ketimbang metode optik yang selama ini umum diaplikasikan Penelitian mengenai pengembangan metode ultrasonik untuk meneliti fluida pintar itu pun nantinya akan ia boyong ke Tanah Air usai studi di Universitas Keio.
Muhammad Agung Bramantya, kandidat doktor Universitas Keio, kelahiran Yogyakarta , 22 Maret 1981. Studi S1 nya diraih dari Teknik Mesin UGM (2003), S-2 Teknik Mesin UGM (2005), S-2 Teknik Mesin Universitas Malaya Malaysia (2007) dan program doktor jurusan Teknik Mesin Universitas Keio Jepang (2008 sampai sekarang). (Humas UGM/Satria, dan diolah dari beberapa sumber)