Pada Selasa (5/6) Plaza KPFT diramaikan oleh acara Carnaval Mesin Industri 2012, yang diadakan oleh para mahasiswa Teknik Mesin Industri angkatan 2010 dalam rangka tugas mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk yang diampu oleh Dr. Alva Edy Tontowi.
Carnaval ini sendiri singkatan dari Clay Aluminium Radio Exhibition and Festival, yang kegiatannya adalah memamerkan dan mempresentasikan hasil karya para mahasiswa dalam membuat radio yang berbahan dasar aluminium atau tanah liat. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang banyak tersedia di Jogja yaitu tanah liat, juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap produk tradisional Jogja. Selain unik dan kreatif, radio berbahan tanah liat ini juga lebih hemat dalam biaya produksinya. Selain itu, acara ini bertemakan carnaval dan para mahasiswa terlihat berwarna-warni memakai kostum dalam mempresentasikan produknya.
Acara yang digawangi oleh Tubagus dan teman-teman ini dibuka dengan memukul gong oleh Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Bapak Ir. M. Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D., dilanjutkan dengan pentas tari saman oleh mahasiswa. Beliau menyampaikan bahwa produk yang dihasilkan sangat inovatif karena menggunakan bahan tradisional dari alam daerah sendiri.
Dari 27 kelompok, ada beberapa produk radio yang berhasil direview antara lain ; Garlic (Origami Radio Classic) dan flick’O. Kedua radio ini terbuat dari tanah liat dan bernuansa klasik. Selain itu adapula radio yang terbuat dari aluminium antara lain ; Clingen (radio waterproof), Ratos (radio atos), iTuner (yang difungsikan seperti iPod untuk menemani jogging), dan Kurios (dilengkapi headset dan senter).
Dalam acara tersebut setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya di podium. Penilaian hasil karya oleh para Dosen melihat kepada kriteria desain, kegunaan dan target pasar, dimana satu kelompok terdiri atas lima hingga enam mahasiswa. Acara yang didukung oleh UPT Logam Jogja dan UPT Gerabah Kasongan ini juga mengundang guest lecturer yaitu Bapak Singgih Susilo Magno dan Bapak Hadi BPD. Acara ini juga disemarakan dengan acoustic performance oleh para mahasiswa. (DWS/UPHI)