Departemen Teknik Geologi FT UGM mengadakan acara Pameran Hasil Capstone Design 2023 pada 14- 15 Desember 2023 lalu. Acara ini merupakan acara yang mempertunjukkan poster-poster ilmiah karya mahasiswa angkatan 2020 atau mahasiswa semester 7 Teknik Geologi UGM yang merupakan hasil proyek akhir dari mata kuliah Capstone Design atau Pemodelan Geologi.
Pada acara kali ini, terdapat 24 poster yang dipamerkan dengan topik yang bervariasi, mulai dari hidrogeologi, geologi teknik, vulkanologi, mitigasi bencana geologi, sumber daya mineral, hingga sumber daya energi, khususnya minyak dan gas bumi.
Salah satu contoh karya dari topik mitigasi bencana geologi adalah poster karya kelompok 13. Mereka melakukan pemodelan mitigasi bencana aliran lahar Gunung Slamet dengan cara memodelkan volume hasil erupsi yang akan menjadi lahar serta dampaknya terhadap pemukiman di daerah tersebut. Menurut salah satu anggota kelompok 13, Zidny, ide penelitian tersebut berawal dari Desa Guci yang merupakan daerah wisata, tetapi secara geologi merupakan daerah yang rawan terhadap bencana aliran lahar. Adanya risiko bencana tersebut berpotensi membahayakan keselamatan wisatawan dan warga sekitar. Penelitian dari kelompok 13 ini menghasilkan beberapa solusi berupa informasi zona rawan bencana serta rekomendasi kebijakan untuk pemerintah setempat.
Jika kelompok 13 meneliti mitigasi bencana geologi dari pendekatan vulkanologi, kelompok 14 juga meneliti terkait mitigasi bencana geologi, tetapi dari topik pembahasan geologi teknik. Kelompok 14 melakukan analisis gerakan tanah di Desa Gedangsari, Gunungkidul dengan mengombinasikan dua metode, yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Logistic Regression (LR). Rizky dan Wildan mengatakan bahwa kelompok mereka tertarik untuk meneliti topik tersebut karena Desa Gedangsari memiliki kerentanan gerakan tanah yang cukup tinggi karena di desa tersebut setidaknya terdapat 13 kejadian dari 57 kejadian gerakan tanah yang ada di Gunungkidul. Hasil dari penelitian ini adalah peta zonasi kerentanan gerakan tanah yang harapannya dapat menjadi rekomendasi pemilihan tempat untuk pembangunan infrastruktur agar mengurangi risiko kerugian akibat bencana gerakan tanah yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Berbeda dengan kelompok 13 dan 14, kelompok 18 melakukan penelitian terkait minyak dan gas bumi sebagai salah satu sumber daya energi. Mereka melakukan pemodelan persebaran parameter petrofisika di Cekungan Bonaparte, Australia Utara. Penelitian ini didasarkan pada masih sedikitnya eksplorasi migas di Indonesia bagian timur dengan data yang terbatas dan kondisi geologi yang kompleks. “Maka dari itu, kami ingin mengetahui karakteristik petrofisika reservoir di daerah Indonesia bagian timur melalui Cekungan Bonaparte, Australia Utara karena merupakan cekungan yang paling dekat dengan Indonesia timur” ucap Enyca, salah satu anggota kelompok 18. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan membantu eksplorasi di Indonesia bagian timur.
Para peserta menuturkan bahwa acara ini sangat bermanfaat karena dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meneliti dan mengaplikasikan ilmu geologi yang didapatkan di perkuliahan secara langsung melalui studi kasus yang terjadi di lapangan. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan pada pemodelan geologi ini juga dapat diteruskan menjadi topik skripsi ataupun sebagai publikasi pada jurnal dan konferensi nasional hingga internasional. (Humas FT: Salsabila AA-partime)