Minggu, 28 September 2014, BEM KMFT UGM kembali mengadakan bakti sosial tahunan. Kali ini bakti sosial diadakan di Dukuh Gunung Kukusan, Desa Hargorejo, Kec. Kokap, Kab. Kulonprogo. Kali ini BEM KMFT bekerjasama dengan BSO TBMM Fakultas Kedokteran mengadakan berbagai kegiatan di desa tersebut, meliputi pengobatan dan pengecekan kesehatan gratis, pembagian sembako gratis, dan bazar murah.
Pengobatan dan pengecekan kesehatan gratis (pengecekan tekanan darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah) oleh TBMM ditujukan kepada warga di segala rentang usia, namun mayoritas pasien yang datang adalah bapak-bapak dan ibu-ibu. Total pasien berjumlah 76 warga. Sementara itu, sembako gratis dibagikan secara merata kepada 97 Kepala Keluarga (KK). Sembako yang dibagikan berupa beras, minyak goreng, gula, kecap, dan susu. Selain itu, ada pula bazar murah yang meliputi kasur lipat, sepatu, baju, dan tas. Misalnya untuk kasur lipat dijual dengan harga Rp 10.000,00 , sedangkan barang-barang lainnya dijual dengan harga Rp 3.000,00. Barang-barang tersebut didapat dari sumbangan kasur dan sandang bekas layak pakai dari para mahasiswa Fakultas Teknik. Hasil penjualan diserahkan kembali kepada kepala dukuh untuk digunakan sebagai keperluan bersama warga dukuh.
Bakti sosial berlangsung dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB di rumah kepala dusun. Sulitnya akses ke desa tak menyurutkan semangat kami melaksanakan bakti sosial ini. Akses dari jalan utama masuk menuju desa hanya dihubunngkan oleh jalan semen kecil yang tidak bisa dilalui mobil. Jalannya pun sangat menanjak hingga motor hanya bisa dinaiki 1 orang dan sisanya berjalan kaki, karena akan berjalan mundur jika dinaiki 2 orang.
Adapun tujuan diadakannya bakti sosial ini adalah untuk lebih membantu desa yang mayoritas penduduknya kurang mampu. Untuk ke depannya, rencananya desa Hargorejo ini akan dijadikan sebagai desa binaan untuk membantu desa agar lebih berkembang dan madani. Selain itu, kegiatan bakti sosial seperti ini dapat dijadikan ajang mahasiswa untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dan ajang pengabdian kepada masyarakat.
“Bakti sosial ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan kembali rasa peduli, menyadarkan diri bahwa mahasiswa tidak hanya melulu belajar tapi juga peduli lingkungan,” kata Rizal Bagja Wiguna, kepala Departemen Sosmas BEM KMFT.
“Selain bertujuan untuk berkontribusi, saya pribadi memperoleh kebahagiaan tersendiri dari bakti sosial ini. Senang rasanya melihat senyum bahagia warga desa,” kata Fakhri, anggota Departemen Sosmas BEM KMFT UGM.
(Kiriman berita : M Ilham Esman, Penulis Berita : Dyah Nur Suci – Media Informasi Teknik)